Atlantic 2 (fire of god) olympus sparta) bab 10

647 85 4
                                    

Lucid dream

Ketika sedang menikmati terbang di langit malam, Shin melihat adik bungsunya yang bernama Fhay keluar rumah sambil menangis.

Fhay masih berumur 5 tahun pada saat itu, dan tanpa sengaja Shin melihat Fhay terbangun dari tidur nya sambil memegang sebuah dot di halaman depan rumah nya.

"Ibu! sepertinya Fhay terbangun dari tidur. sebaiknya kita turun sekarang, kasihan Fhay sendirian."
Ujar Shin, setelah melihat adik nya dari atas langit.

Disaat setelah Shin memberi tahu ibunya bahwa adik bungsu nya terbangun dari tidur dan berjalan menuju halaman. Numala justru tidak menghiraukan ucapan nya dan segera pergi terbang menjauh.

"Ibu.., ayah.., kenapa kalian terbang menjauh?! Fhay sedang menangis di bawah, sebaiknya kita pulang."
Teriak Shin yang memperhatikan ayah dan ibunya semakin terbang menjauh.

Shin kembali menunduk ke bawah rumahnya untuk melihat Fhay. namun, ia tidak melihat Fhay lagi di halaman depan rumah nya.

Tiba-tiba, semua pandangan nya berubah menjadi gelap. dan Shin di hadang oleh tiga orang yang menggunakan jubah berwarna hitam.

"Kaliaaan s'siiapaa?"
Dengan raut wajah penuh ketakutan, Shin bertanya.

Salah satu dari mereka menyerang Shin menggunakan kekuatan api yang sangat dahsyat dan membuatnya jatuh  tersungkur ke tanah.

Seketika, Shin pun mengingat sesuatu tentang dirinya yang sempat di serang oleh mereka bertiga menggunakan kekuatan api. dan di saat itu juga, Shin tersadar bahwa semua anggota keluarganya sudah lama mati.

"Ini...! ini tidak nyata, ini pasti hanya mimpi."
Teriak Shin, sambil menarik-narik rambutnya sendiri.

"Ada apa anaku? kau tidak mampu melawan mereka?"
Tiba-tiba Numala muncul mendekati Shin dari tengah-tengah kabut.

"Ibu....?!
tidaaak, ini tidak nyata, ibuku sudah lama mati, aku pasti sedang bermimpi!"
Shin kembali berteriak setelah menyadari bahwa ibunya telah lama mati.

"Aku ini ibumu Shin, kenapa kau bilang ini tidak nyata? kau mempunyai bakat alam bukan? ayoo, bunuh mereka bertiga!"
Di alam mimpi, Numala menyuruh Shin untuk membunuh ketiga sosok berjubah yang sempat menyerang dirinya.

"Tidaaak..! kau bukan ibuku! ini semua tidak nyata, ini pasti cuma mimpi!"
Shin semakin histeris dengan semua ilusi yang ia lihat.

Arif, Shan dan Maqq pun juga tiba-tiba muncul mendekati Shin dari tengah kabut.

"Kau bilang kami tidak nyata? kami ini keluargamu Shin. ayo bunuh mereka bertiga, tolong lindungi kami Shin."
Bisik Arif, Ayah Shin.

"Tidaaak, ayah dan ibuku tidak mungkin seperti ini, mereka tidak mungkin menyuruh ku untuk membunuh seseorang.
cepaat pergiii dari sini...! kalian semua tidak nyata...! pergi...!"
Shin sangat histeris mendengar perintah ayah dan ibu nya untuk membunuh seseorang. Shin pun menutup telinga nya karena tidak ingin mendengar semuanya.

"Kami semua mati karena ulah mu. kau selalu saja membantah ucapan ibu saat ibu menyuruh mu untuk menyembunyikan bakat alam mu itu Shin! kau juga sering membangkang ucapan ibu untuk tidak keluar dari gunung. dan sekarang, keluarga kita sudah di bantai oleh kolega Proffesor Hardy karena ulah mu."
Bisik Shan, saudara kembar Shin.

"Kakak Shin jahat! Maqq selalu terluka ketika mengikuti kakak. Maqq pernah terlibat dengan Marco dan pernah juga terluka parah akibat kakak mencuri kitab suci Dewa Azzel untuk menguji bakat alam. Kenapa kakak tega dengan Maqq?!"
Jerit Maqq, di iringi tangisan nya.

"Diaaaam..! hentikan, aku tau aku salah, aku......"
Shin menangis meratapi kesalahannya di masa lalu.

Shin selalu melanggar ucapan ibunya untuk tidak keluar menuruni gunung karena penampilan fisiknya yang berbeda jauh dengan manusia biasa.

Ketika masih hidup, Numala hanya takut hal buruk terjadi menimpa anak-anak nya. ia juga takut bahwa anak-anak nya akan mengundang perhatian banyak orang dan orang-orang akan memanfaatkan mereka karena mereka memiliki bakat alam yang tidak di miliki oleh orang lain.

Selain anak-anaknya, Numala juga harus menyembunyikan identitas dirinya sendiri dari banyak orang karena Numala adalah keturunan terakhir bangsa Atlas (Atlantis).

Gen Numala menurun kepada dua anaknya yaitu Shin dan Maqq yang memiliki rambut panjang putih keemasan bercahaya, bola mata hijau terang, kulit cerah tanpa kerutan serta telinga panjang yang runcing bagai kan seorang peri.

Sedangkan kedua anaknya yang lain menurun Gen suami nya yaitu Shan dan Fhay. namun Shan memiliki rambut panjang hitam kebiruan serta bola mata hitam dan memiliki pupil yang sedikit lebih besar daripada manusia normal pada umumnya.

********

next bagian 11

ATLANTIC 2 - Fire Of God Olympus Sparta [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang