Chapter 01

347 50 22
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Sudah tunaikan ibadahnya? Utamakan ya butterfly🦋

Ig_swllaaaa

Ig_swllaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___

01

-

-Dia itu seperti senja, indah di waktu yang singkat, namun kisahnya sangat melekat.

🕊

"Ibu kalian sudah bahagia, nak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ibu kalian sudah bahagia, nak." lirih laki-laki berpeci hitam itu mengusap kepala kedua anaknya.

"Tahanlah, jangan sampai air mata kalian menjadi beban untuk ibu kalian." lanjutnya berusaha tegar menasehati anak-anaknya.

Para tetangga sudah berdatangan mengucapkan bela sungkawa dan melakukan tahlilan.

"Sing sabar, anjeun kudu kuat." ucap seorang wanita paruh baya, tetangga yang cukup dekat dengan gadis itu.

Ia mengangguk sembari menahan tangis, "Iya Mbak Mija, insyaAllah, Allah bersama saya." lirihnya dengan bibir yang tampak memucat.

Laki-laki itu tersenyum mendengar jawaban anak sulungnya, sedari kecil dia memang menanamkan di jiwa keluarga kecilnya untuk tidak menangisi kematian siapapun, termasuk keluarganya sendiri.

"Manyak olang?" lirih seorang anak berumur tiga tahun bertepuk tangan dengan gelak tawa kearah ruangan kecil yang sudah diisi banyak orang.

Wanita itu menggendong bocah disampingnya dan menciumnya dengan penuh kasih sayang.

"Mereka mau ngirimin doa buat Ibu dek, semoga jenazah malaikat kita bisa diurus dengan baik disana, ya?"

Tangisan Senja ; Asyura's DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang