Chapter 03 SENJA PERTAMA

128 36 6
                                    

Ig ; _swllaaaa

Ig ; _swllaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

03

-Kau tak meminta, namun ku
yang bersikeras memaksa,
mendoakanmu jadi imamku,
berharap kau jua merasakan rindu.

🕊

"Wish! Jiaakh! Gila, gokil banget cuy!" sorak seorang laki-laki yang tengah asik dengan layar pipih di depannya.

"Ja, liat-liat double kill!" serunya dengan semangat bermain mobile legend.

Hadza menggeleng heran, sudah dua jam laki-laki yang katanya ingin belajar mengaji dengannya malah asik bermain game. Hadza dengan cepat merampas benda gepeng itu dan meletakkannya di atas meja.

"Yah.. Ja, gak asik lo ah! Bentar doang, sini!" decaknya mengulurkan tangan.

Bukannya memberikan ponselnya, Hadza malah memberikan Alquran ke telapak tangan laki-laki itu.

"Kalau niat mau belajar itu, cukup fokus sama tujuan, kalau masih mau dikendalikan nafsu mending lo keluar dari kamar gue, merusak udara kamar gue aja, lo!" sembur Hadza duduk di sampingnya.

Laki-laki itu berdecak sebal, "Iya-iya, elah. Main bentar doang juga."

"Dua jam untuk main cuma sebentar, setengah jam ngaji lo bilang lama, benar-benar makhluk idaman neraka ente!" colosnya sedikit menusuk.

"Dikit-dikit ngomel, lengah sedikit di ceramahin, pengen gue lakban tu mulut lo Aja!" gerutunya mengambil al-quran itu.

Hadza yang akrab di panggil 'Aja' oleh orang terdekatnya hanya tersenyum tipis, dia sudah paham dengan sifat temannya ini, meski belajar bermalas-malasan, cowok itu tetap menyelesaikan semua tugasnya. Dia sama sekali tidak pernah meninggalkan jadwal belajar mengaji dengannya, meski setiap harinya harus diawali dengan perdebatan.

"Kalau mau belajar Al-quran itu bukan hanya niat aja, tapi hati harus ikut bersih dan mulut wajib dijaga tutur bahasanya, Pangeran." timpal Hadza membuat Pangeran terdiam.

Pangeran Syazani Al-fathurrahman. Seorang pria seumuran dengan Hadza, dia asli orang Jakarta, namun karena cowok itu mempunyai sikap yang bisa di kategorikan ke dalam 'anak najkal' membuat kedua orang tuanya mengutusnya untuk melanjutkan pendidikan disini.

Selain orang tuanya sahabat dari orang tua Hadza, kedua orang tua Hadza juga memiliki pesantren khusus anak yatim dan anak yang kurang mampu. Hal itu semakin meyakinkan kedua orang Pangeran menitipkan dirinya untuk diasuh oleh keluarga Hammam.

Tangisan Senja ; Asyura's DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang