Bismillahirrahmanirrahim
Aku mau ngebut aja yaa, jadi jangan kaget part awal udah konflik aja, ok?
06-Semua manusia sama, tidak ada yang berhak mendapatkan kata 'paling' bahkan untuk orang terdekat yang kalian percaya sekaligus.
🕊
"Alhamdulillah akhirnya kita lulus yeay!!" pekik Fatimah kesenangan.
"Alhamdulillah ya Allah, terimakasih, Ayah pasti senang liat nilai Kakak," lirih Qinthara menatap nilainya yang unggul di beberapa mata pelajaran, salah satunya ; matematika, fisika, dan kimia.
Memang Qinthara hanya unggul di bagian sains kecuali biologi, karena untuk bidang agama dia masih belum bisa menyaingi Anum dan teman-temannya yang lain.
"Anum unggul di bahasa Arab, fiqih dan SKI, Qin!" decak Fatimah takjub dengan nilai teman-temannya.
"Lo?" tanya Qinthara menaikkan alisnya sebelah.
"Hehe, gue orangnya mah adil gak pilih-pilih kasih, semua ku sapu rata!" cetusnya bangga.
"Ck! Masa sih bahasa Inggris lo berapa?" tanya Anum merampas kertas di tangan Fatimah.
"Lumayan sih, cukuplah buat lo ambil sastra Inggris." ujar Anum kembali memberikan kertas hasil nilai Fatimah.
"Cukup cukup, ini melebihi standar kaleee!" decak Fatimah kesal sedangkan Anum hanya terkekeh pelan.
Setelah asik mengobrol sekarang saatnya mereka mencari Khanza, karena memang gadis itu tak sekelas dengan mereka, Khanza ada di kelas XII Ips satu.
"Khanza!! Sini!" sorak Fatimah di depan kelas Khanza.
"Lulus!!!" sorak Khanza langsung berpelukan dengan ketiga perempuan itu.
"Coba liat nilai lo?"
"Wah daebak! Khanza unggul sejarah cuy!"
"Alhamdulillah nilai aku ada yang unggul,"
"Rencananya lo mau ambil prodi apa?" tanya Fatimah.
"Maunya sih Kriminologi tapi liat nanti deh, kalau kalian?"
"Gue sastra Inggris udah mantap kayaknya," timpal Fatimah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tangisan Senja ; Asyura's Day
Spiritual⚠️CERITA INI TERINSPIRASI DARI KISAH CUCU NABI, HUSEIN BIN ALI DI PERANG KARBALA⚠️ Ingat❗saya tidak mem-PLAGIASI cerita ini dari manapun, jikapun banyak terdapat kisah yang mirip dengan kisah zaman dahulu berarti benar, saya terinspirasi dari cerita...