3. | Kekesalan Maya

9.7K 859 17
                                    

Jujur aja saya nggak butuh kopi, tapi saya butuh ciuman selamat pagi.

♣️♣️♣️

"sorry, gue telat." Ben duduk di satu satunya kursi kosong yang tersedia.

Malam ini Ben memang berniat kumpul di sebuah caffe, bersama ketiga sahabatnya. Jadi, setelah mengantar Maya dengan selamat, Ben langsung menggas mobilnya ke caffe yang di tuju.

"Abis dari mana lo?" Tanya Joy Josave salah satu teman Ben. Ben hanya mengangkat bahu acuh, tangannya mengambil minuman yang sudah tersedia di meja.

"Paling abis nguntit, siapa ya? Itu lho orang dia suka? Siapa sih, gue lupa." Lanjut Rasaka William.

"Si t*i! Eh si Maya. Ben, lo kan tau kalau si Bela suka sama lo, kenapa nggak hembat aja dia, kenapa harus sekretaris lo?" Ben menoleh ke arah Adrian pradipta.

"Buat lo aja, gue nggak minat sama itu cewek." Ujar Ben tanpa ekspresi.

"Wah.. parah lo Ben, si Bela kurang apa coba? Cantik? Iya, bohay? Iya, putih? Iya, kaya? Lumayan lah. Kurang apa coba? Kurang apa?" Tanya Saka, si mulut lemes, semua yang keluar dari mulutnya tidak pernah disaring terlebih dahulu.

"Kurang kenceng," Celetuk Adrian disambung tawa kecang oleh ketiga orang tapi tidak dengan Ben dirinya hanya diam seraya menopang dagu.

"Woa.. ia ya! Tapi lo tau dari mana kalau si Bela udah nggak kenceng lagi." Tanya Saka penasaran.

"Kepo aja lo, kaya Dora." acuh Adrian.

"Haha.. gue mah kasihan aja sama calon suaminya nanti, udah pake mahar gede, eh pas malam pertama longgar, sakit hati abang, dek." Lanjut Saka, dengan mendamalisir keadaan.

"Hati - hati lo, Sak." Ujar Joy, membuat Saka menoleh kearah nya.

"Hati - hati malam pertama lo, longgar." Tawa Joy dan Adrian tidak bisa terelakan.

Saka hanya melotot pada Joy. Ben hanya menggelengkan kepalanya, kenapa dirinya betah berteman dengan tiga orang di hadapannya ini.

"Lo galau mulu deh! Kaya cewek aja." Celetuk Saka, tapi di anggap angin lalu oleh Ben.

"Gue sumpahin, pas lo jatuh cinta nanti, lebih bucin dari si Ben." Ujar Joy santai.

Tapi membuat Saka bergiding ngeri membayangkan dirinya diperbudak oleh cinta, mengantarkan pulang, membayar makanan, mengantarkan belanja.

Oh.. tidak! Itu hal tidak mungkin terjadii...

"Noo... Gue nggak mau jatuh cinta. Itu buruk, sangat Buruk."

Joy dan Adrian menjitak kepala Saka, dan memasang wajah jijik saat Saka memasang wajah seperti orang yang tengah menahan poop.

"Kalian bisa stop nggak ngomongin tentang si Bela. Itu hak dia mau kasih itu-nya buat siapa? Dosa ditanggung sama dia. Kita cukup diam, jangan pernah ikut campur urusan orang." Kata Ben, Bijak.

Hening...

Saka, Joy dan Adrian menatap Ben dengan tatapan tidak percayanya, sejak kapan seorang Benjamin Anderas menjadi Benjamin Tenguh.

Tidak lama Saka bertepuk tangan dengan kencangnya seraha menujuk - nujuk Ben.

"Gila, gila , gila. Gue baru tahu kalau lo bisa sebijak ini," Ujar Saka kelewat antusias.

"Nama lo ganti aja deh. Jangan Benjamin Andreas, tapi Benjamin Teguh."

Definisi Sahabat kampret ya kaya gini.

Dunia Maya | Revisi (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang