Janji adalah Hutang Tamaya
🍃🍃🍃
Sampai di rumah Maya langsung ke kamar, pikirannya sedang semraut, banyak pertanyaan tapi tidak menemukan jawaban, entah apa yang harus Maya lakukan sekarang.
Kedua orangtuanya belum juga kembali dari rumah Budhe, mungkin nanti malam atau siang ini? Entah lah Maya tidak peduli.
Maya melemparkan tubuhnya ke tempat tidur miliknya. Menghela napas berat, seperti ada beban yang memikul dirinya! Ah apa yang sedang terjadi pada hidupnya saat ini?
"Benjamin Andreas." Gumam Maya seraya menatap langit kamarnya yang dihiasi oleh bintang kecil.
"Dingin, tapi manis. Nyebelin tapi tampan. Ngangenin sih tapi sayang tukang Php, udah punya pacar tapi masih ngelamar jomblo macam gue."
"Kalau aja gue nggak membatasi, pasti udah terjerat pesona itu manusia! Bisa - bisa gue makan hati terus tiap hari. Hua..."
"Hidup gue ambyar banget perasaan! Belum nikah, nggak punya pacar, mau dijodohin, diphp-in. Oh... Coba kalau kisah hidup gue dijadiin film pasti laku keras karena pemeran utamanya sangat - sangat menderita."
Gumaman itu terus saja keluar dari mulut Maya, seraha memeluk Teddy bear pemberian papanya saat umurnya masuk angka 17.
Ting!
Ternyata pesan masuk dari mamanya. Mamanya seperti nya lupa kalau dirinya punya anak, makannya baru ngabarin dari semalam berangkat.
My Mama♥️: kamu udah bangun kan, May? Jangan sampe masih tidur! Mentang - mentang mama nggak ada, kamu seenaknya tidur sampe siang.
Tidak secara langsung, tidak di ponsel, mamanya ini sangat hobi marah - marah seperti sekarang. Baru saja Maya hendak membalas pesan mamanya, pesan masuk lebih dulu. Membuat Maya mengurungkan niatnya.
My Mama♥️: eh.. mama lupa, pasti kamu lagi kerja kan!!! Kerja yang bener, cepet cari jodoh juga takut nanti kamu di jodohin sama papa.. haha.
Maya hanya menjawab apa adanya. Tapi Ia tidak memberi tahu pada mamanya bahwa dirinya membolos kerja hari ini.
My Mama♥️: May ini papa, Tolong pikirin ucapan papa, papa hanya ingin melihat kamu bahagia. Tolong May. Kalau kamu nggak mau dijodohkan, bawa lelaki pilihanmu, akan papa nikahkan.
Maya yang melihat pesan itu lantas membuang handphone nya ke pojok kasur, lantas menutup seluruh mukanya dengan bantal. Ada apa sebenarnya dengan papanya, dari semalam bahasnya tetang jodoh! Maya sampai bosan.
♣️♣️♣️
Maya mengeliat, mengerjabkan matanya. Ternyata dirinya tertidur karena kepikiran dengan ucapan papa nya. Maya tersadar saat ada getaran ponselnya. Maya menatap layar ponselnya, menyerit saat melihat nomer tidak dikenal.
"Ya, Hallo." Sapa Maya, masih dengan mata terpejam.
"Dengan, Mbak Tamaya?."
Maya hanya menjawab dengan deheman, dalam hati Maya mengira dirinta akan mendapatkan hadiah atau semacamnya.
"Saya dari rumah sakit Mitra Indah ingin mengabarkan bahwa Bapak dan Ibu anda mengalami kecelakaan."
Ucapan seseorang itu membuat Maya beranjak, ada apa ini? Kenapa hidupnya jungkir balik? Ohh... Cobaan yang sangat berat Tuhan..? Batin Maya meraung.
"A-apa serius? Anda t-tidak berbohong?." Ujar Maya.
"Saya serius. Anda silahkan datang kerumah sakit, papa anda sedang di UGD."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Maya | Revisi (✓)
Chick-LitFollow sebelum baca! Versi lengkap sudah ada di google play book, link dibio [Romance-comedy] Tamaya Astyanti, diumurnya yang akan memasuki kepala tiga, Maya -- sapaan untuk dirinya -- lebih mementingkan pekerjaannya. Disaat teman kuliahnya sibuk...