Menyusun Rencana Agar Sempurna 2

777 39 7
                                    

Halo Semua!!!
Ini cerita aku capther yang ke-yang ke.. Ke berapa ya? Aduh kok gue sendiri gak tau.. Dah, tinggalin aja tentang itu.

Yang penting aku pengen bilang. Kalau cerita ini lebih panjang dari yang sebelumnya. Jadi, kalau ada yang baca, harus sabar ya...

Sore o subete yonde shiawase....


  Taiga pun sekarang sudah sampai di tempat tinggalnya,  yaitu di rumah sakit yang gak ke urus...

Taiga: Itu bukannya gak ke urus woy..
Author: Jadi,  itu namanya apaan?? Kantor yang udah tua?!
Taiga: Entahlah, gua juga gak tau itu namanya apaan..
Author: Dasar "Dokter Tanpa Izin"(wah, sekarang gua udah kaya si triplek aja nih..)
Taiga: Iya iya author,  maafin ya...
Author: Iya iya..

  Dia sedang berpikir tentang rencana yang harus dua buat, agar mereka bisa mendapatkan Ena lagi datri tangannya, Kuroto Dan...

  "Apalagi yang harus ku tambahkan dalam rencana ini? Apa lagi yang tidak sempurna?", kata Taiga sambil berjalan memutar.

  "Mungkin,  aku tahu sesuatu tentang itu", kata Kiriya dari kejahuan.

  "Kiriya!? Bagaimana kau ada di sini!? Apa si dewa goblok itu gak marah?", tanya Taiga sambil memegang pundak Kiriya dan memamerkan muka marah nya itu.

  "Tenang saja, dia gak bakalan tau kok. Soalnya, Ena sudah mengetahui tentang kita, atau yang bisa kita katakan dengan 'Sadar'", kata Kiriya sambil melepaskan pegangan tangan Taiga. Taiga hanya bisa terkejut sambil mengangguk angguk kepalanya.

  "Jadi? Apa dia masih mengetahui tentang aku dan semuannya!?", tanya Taiga sambil duduk dikursinya. Kiriya hanya mengangguk dan tersenyum, sebagai tanda bahwa apa yang dukatakan Taiga tadi itu adalah benar...

  "Ena memberikan surat ini kepada mu, surat ini berisi dengan rencana yang telah disusunnya. Dia menyusun itu,  karena dia tahu bahwa kita sangat menginginkan nya", kata Kiriya sanbil berdiri dan meletakkan jaketnya.

  Taiga pun langsung terkejut, dia pun langsung membuka surat itu tanpa ada rasa khawatir sedikit pun. Akan tetapi, Kiriya melarang Taiga untuk menbuka surat itu.

  "Kata Ena, kau harus membukannya saat kalian berkumpul dengan semua anggota Kamen Rider", kata Kiriya sambil mengambil kembali surat itu.

  "Tenang saja, aku akan membukanya saat sudah berkumpul dengan mereka", kata Taiga sambil mengambil lagi surat yang diberikan Ena untuknya dari tangan Kiriya.

  "Aku sepertinya kurang percaya denganmu, apa yang sedang dipikirkan Ena sebenarnya? Mengapa dia tidak memberikan surat itu kepada Parad, Emu, atau aku?", kata Kiriya dalam batinnya sambil memandangi Taiga.

Skip Time...

  Di CR, Emu, Parad, dan Nico sedang bermain game sambil memakan cemilan. Sedangkan Hiiro, dia sedang membaca buku sambil memakan cake cream stroberi kesukaannya.

  Mereka duduk dan bermain tanpa menghiraukan Kiriya dan Taiga yang sedang berada di luar. Mereka hanya mengkhawatirkan tentang Ena sehingga, kadang kadang mereka salah dalam bertindak.

  "Huh, apa kalian masih mengkhawatirkan Ena?", tanya Emu yang tiba tiba menarik perhatian Nico, Parad, dan Hiiro.

  "Kenapa kau membahas itu lagi, dokter magang!?", tanya Hiiro sambil melihat mainan Ena.

  "Ya.. Aku hanya bertanya saja", kata Emu dengan polosnya.

  "Kenapa ketika Emu menanyakan tentang Ena rasanya, a-aku i-ingin meneteskan air mata. Ena, apakah kau masih mengenal aku?", kata Parado dalam batinnya sambil melarikan diri dari kantor CR.

The New Bugster "Kamen Rider Ex Aid"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang