9.pernyataan cinta

107 9 2
                                    

"Es teh manis, buat orang termanis."
Ada yang suka sama Lo! Tuh orangnya di pintu.

Secarik kertas Seren robek lalu ia lemparkan tepat di kepala wahyu.
Wahyu bingung sebentar lalu Seren meng-kode kode sesuatu, Wahyu faham maksud Seren.

Wahyu menulis sesuatu di balik lembar kertas itu dan melemparkannya lagi kepada Seren.

Seren tersenyum masam ketika mendapat jawaban dari Wahyu.

Bell istirahat berbunyi, terdengar suara teriakan dari beberapa penjuru kelas, Seren berdiri namun tidak berniat ingin pergi ke kantin dia lebih berkeinginan menghampiri Wahyu dan membicarakan sesuatu.

"Yuu...." panggil Seren dengan nada yang di buat buat.

"Apa? Masalah Dynan?"

"Ssstttt, jangan keras-keras! Nanti ada yang dengar" ucap Seren dengan nada yang sangat lirih.

"Iyaa kenapa" Wahyu berbisik bisik, suarany nyaris tidak terdengar di telinga Seren

"Ya GK segitu juga keleus!" Ketus Seren.

"Susah ren"

"Susah apanya? bicara pelannya?" tanya Seren bingung.

"Bukan" jawab Wahyu singkat.

"Terus apa?" tanya Seren masih bingung.

"Lo lupa Lo ke sini mau membicarakan apa?"

"Astagfirullah!" ucap Seren sambil menepuk jidatnya.

"Nahh ituu maksud gue, susah ren susah" ucap Wahyu mengingatkan.

"Wahyu" panggil Seren dengan nada rendah

"Apa"
"Gue lupa mau membicarakan apa sama Lo" ucap Seren sambil memamerkan deretan gigi yang terdapat gingsul nya.

Wahyu menghela nafas sabar, alias gusar. Tidak tahu bagaimana jalan pikir Seren yang terbelit belit.

"Serah Lo deh Ren" ucap Wahyu putus asa, tidak ingin terlalu meladeni Seren yang gila.

"Bantu gue Yuu, please.." mohon Seren dengan tangan di satukan.

"GK jadi amnesia Lo?" Ucap Wahyu sambil menyunggingkan senyumnya.

"Maksudnya?" Duhhh Seren sedang telmi, ralat Seren benar² telmi bahkan sangat telmi.

"Nge-dapetin Dynan susah renn" ucap Wahyu berhati hati.

Terlihat dari raut wajah Seren, sepertinya dia ingin menyerah sebelum berjuang.

"Iya juga sih yu...sifat dia GK memungkinkan bakalan luluh"

"Iya...apalagi dia tau yang ngejar ngejar itu Lo. Mana mau dia" jawab Wahyu sambil kekeh sendiri.

Seren memanyunkan bibirnya, "iyaa..aku mah apa atuh."

Seren memilih pergi lantaran ia malas berbicara lagi dengan Wahyu.

Bukannya mendukung, setidaknya memberi ucapan semangat wahyu malah justru menjatuhkan semangat Seren.

SerenDynan (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang