17.Penolakan

71 8 0
                                    

Hai.
Aku update lagi, ada yg seneng GK?

GK ada?
Yaudah gpp hehe.

Happy reading❤️

Pagi ini Seren berjalan gontai. Lantaran ia harus mempersiapkan hati, ketika bertemu Dynan.

Huh, Dynan lagi, Dynan lagi. Seren sampai lelah memikirkan Dynan.

Seren memasuki kelasnya yang sudah ramai, ia berjalan dengan senyum yang di paksakan.

"Serennn," panggil Rissa.

Seren masih tetap berjalan santai tanpa mengindahkan panggilan temannya itu.

"Woy Seren budek". Lagi, kali ini Letta yang berbicara.

"Apasih?" Tanya Seren tak nyaman.

"Lo kenapa sih?" Letta dan cs kini merasa bingung dengan sikap Seren, yang menurutnya sedikit aneh.

Terlihat bingung, dan?? sulit di gambarkan wajah Seren saat ini.

"Tadi Dynan kesini nyariin elo," ucap Zanna tiba tiba.

Ukhuk, Seren hampir, ralat sudah tersedak ludahnya sendiri.

Seren tertawa hambar. "Lo ngaco Na".

"Kok ngaco sih, di bilang GK percaya". Kini Zeline yang berbicara.

"Terus gimana?" Ucap Seren ambigu.

"Gimana apanya Ren?" ucap mereka ber empat.

"Huh..gimana gue sekarang? harus seneng di cariin atau sedih, selama ini gue terlalu bodoh berharap sama dia. Selama ini gue cukup sakit karena dia,"

"gue harus apa Line, Na, Ris, Ta?"

Mereka ber empat diam, jangankan Seren. Rissa dan cs saja bingung harus menyikapinya bagaimana.

"Mendingan sekarang Lo cari Dynan deh Ren, Lo tanya kenapa dia nyariin elo", timpal Letta.

Seren mengangguk seraya bergegas mencari sosok Dynan.

"Tuh anak GK ada terimakasihnya banget, udah di bantuin juga". Ucap Zanna sinis.

"Apaan sih Na, kayak Lo pernah berterimakasih aja," ucap Letta tak kalah sinis seraya melenggang pergi.

.....

Di sini, Seren berdiri bersama pria Dingin itu. Berharap masih ada yang bisa di benahi.

Di benahi? Memang apa yang rusak?

Bukannya mereka hanya sebatas mengenal. Pulang bersama, itu saja karena keterpaksaan.

Seren menghela nafas malas.

"Bener tadi kamu nyariin aku?" tanya Seren datar.

"Iya". Ucap Dynan singkat.

"Kenapa?" Tanya Seren serius kali ini.

"Memangnya GK boleh?"

Memangnya GK boleh? Menurut Seren itu kata kata Ter menyebalkan yang pernah keluar dari mulut Dynan, membuat Seren ingin mengobrak abrik mulut Dynan saja.

"Coba kamu fikir Dynan. apakah wajar ketika aku berusaha ingin melupakan kamu, kamu justru seolah olah menunjukan kalo kamu suka aku".

Dynan menghela nafas.

"Gue. Gue emang"

"Emang apa?!" Tanya Seren ngegas.

"Ren, gue sadar gue sayang sama elo". Akhirnya, batin Dynan. Dynan sedikit lega karena dia akhirnya mampu mengucapkan kata kata ini.

"Setelah aku muak sama semua ini, kamu baru bilang kalo kamu suka aku? Kemana aja selama ini kamu Dynan?!"

"Apa kamu GK pernah berfikir ketika semua ucapan ucapan, dan kata kata kamu selalu nyakitin aku. Apa kamu GK pernah berfikir betapa cape nya aku Merjuangin batu kayak kamu!"

"Bahkan aku GK bisa menyebut kamu sebagai batu Dynan, karena kamu lebih keras dari batu!"

"Seren, gue tau gue telat ngungkapin ini semua. Tapi gue GK terus terusan hidup dalam kebingungan ini. Gue sadar sekarang betapa sakitnya ketika Lo tolak pulang bareng, walapun Lo menolak gue secara halus".

"Aku lebih bingung Dynan! Aku bingung harus menyikapi semua ini seperti apa. Aku bingung harus lanjut berjuang untuk kamu atau berhenti menyakiti hati aku sendiri," ucap Seren seraya menyeka air matanya yang sudah lolos dari pelupuk matanya

"aku tau aku bukan tipe kamu kan? Aku udah bilang, aku terlalu redup buat menyinari malam kamu Dynan. Aku GK sanggup".

Seren terkejut lantaran ia melihat mata Dynan yang berkaca kaca.

"Apa ini namanya Lo nolak gue Ren?"

"Iya, aku nolak kamu seperti yang sering kamu berikan ke aku penolakan."

Ucap Seren menohok hati Dynan.

"Oke, gpp Lo nolak gue. Tapi sekali gue udah suka sama seseorang, gue GK akan berhenti Merjuangin orang itu".

Ucap Dynan yakin.

"Terserah kamu!" Ucap Seren seraya melenggang pergi.

Dynan dengan cepat mencekal tangan Seren.

"Ren, apa gue boleh ganti kata lo-gue menjadi aku-kamu?"

Seren mengangguk, seraya melepas cekalan tangan Dynan. Dan langsung pergi ntah kemana.

"Gue harap gue gk terlalu kaku saat Merjuangin elo Ren".

Alhamdulillah update.

Gimana part kali ini?
Sudah ku bilang, aku ini hanya penulis amatir yang belum bisa membuat feel dalam cerita ini😣

Maaf kalo makin absurd, author juga manusia biasa hm.

Mau lanjut? Spam next. Jangan cuma sider doang.

Mau.
SerenDynan (pacaran)
atau
AlderSeren (pacaran)?

Jangan lupa komen dan juga vote ya.

Semoga aku bisa ngena in hati kalian ketika baca cerita ini.

Thanks for reading all ❤️

SerenDynan (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang