"Katanya masalalu harus di lupakan, kenyataanya tidak! Semua orang mempunyai masalalu dan orang bijak adalah orang yang mengenang masa lalunya bukan malah melupakannya".
Dia....
Tatapannya teduh membuat hati seren menghangat, dia seperti bukan dia.
Seren masih terkejut tidak menyangka bahwa dia ada di sini di pemakaman kakenya, setelah bertahun tahun dia menghilang meninggalkan luka yang Seren saja tidak tahu apa obatnya.
Meskipun selama ini ia berusaha keras mengejar Dynan sesungguhnya hatinya masih tertinggal pada seseorang, dia bukan Daniel tapi dia..
"Alder?.."
Masalalu Seren bukan hanya Daniel yang meninggalkan luka mendalam. Tapi seorang Alder caspian baskara lah yang memberi kenangan bahagia dan luka yang teramat mendalam hingga Daniel pun kemarin belum mampu menjadi penawar lukanya.
Seren tidak membenci Alder, hanya saja luka yang sempat tertutup tidak rapat kini semakin menganga lebar.
"Jangan nangis, aku di sini by". Suaranya tenang seperti tidak pernah ada masalalu kelam, apakah dia lupa bahwa dia sumber penyakit hati Seren?
Seren menggeleng seraya tersenyum, dia memang pandai menganggap semuanya baik baik saja biarkan Alder yang menenangkannya saat ini mungkin dia butuh Alder untuk menjadi tumpuannya.
Seren membuka kenop pintu kamar kakeknya, perlahan pintu terbuka dan menyajikan sebuah memori memori yang bersarang di otaknya.
Seren terkejut bukan karena mengingat salah satu memori buruk, namun ia terkejut lantaran Ergo kakak nya sudah ada di dalam kamar kakeknya dengan posisi terduduk di lantai dan merengkuk memeluk tubuhnya.
"Kak Ergo kenapa?!" Ucap Seren panik seraya menghampiri Ergo yang di ikuti oleh seseorang di belakangnya.
"Kakek kesayangan elo udah mati Ren?" Tangis pilu semakin terdengar dari mulut Ergo membuat pertahanan Seren kembali runtuh.
Seren menarik nafas dalam dalam dan menggeleng,
"Bagi Seren kakek masih di sini kak," ucapnya seraya menarik nafasnya lagi lantaran sudah tidak tahan "kakek belum ninggalin kita jangan ngomong gitu kak".
Alder mencoba menenangkan kakak beradik tersebut agar mereka merasa sedikit tenang, Alder pun sama rasanya. Kehilangan, kakek Wijaya juga merupakan panutannya dulu sejak kecil.
Seren duduk di sebuah taman yang di tanami berbagai macam bunga, ia ingin mendengarkan cerita lelaki di sampingnya.
"Jadi.." ucap mereka berdua bersamaan.
"Ehh Lo duluan".
Seren menggeleng tidak setuju, "kan elo yang mau cerita, jadi Lo duluan".
Lelaki itu menyanggupi dan langsung memulai ceritanya .
Tentang alasan mengapa dia pergi, kemana dia selama ini, mengapa dia tidak pernah mengabari Seren, hingga mengapa dia kembali lagi setelah dua tahun menghilang bak di telan bumi dan banyak lagi pertanyaan yang harus Seren tanyakan.
"Seren gue pernah bilang sama elo kalo gue harus pergi sama nyokap bokap gue dan gue GK bilang bakalan balik atau engga.
Gue sengaja GK bilang kalo gue pergi ke Bandung buat jenguk kakek sakit karena gue takut Lo nyusulin gue kesana.
Gue kira mamah sama papa cuma ngajakin jengukin kakek abis itu pulang tapi ternyata gue harus menetap di sana bahkan bisa di bilang gue pindahan.
Seren gue GK berniat buat ninggalin elo, gue masih sayang bahkan cinta sama elo. Kenangan kita terlalu manis Seren untuk di lupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SerenDynan (Hiatus)
Teen Fiction(JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA, DAN JANGAN LUPA VOTE SERTA KOMENT SEBANYAK-BANYAKNYA) HAPPY READING ALL♡ Dynan yang memiliki sifat dingin dan cuek, bertolak belakang dengan Seren yang memiliki sifat ceria dan pantang menyerah. Seren terus berju...