Prolog

10.4K 437 26
                                    

"Bunda, Satya mau dorong Adik," adu seorang anak kecil yang merupakan kembaran Satya.

Sang bunda datang dengan tatapan marah ke arah Satya.

"Kamu ya. Kalau Wara kenapa-kenapa gimana? Bunda udah bilang kan kamu gak boleh nakal sama Wara, Ngerti itu!" bentak sang Bunda.

"Iya Bunda," jawab Satya pelan.

Mereka Satya dan Wara. Lebih tepatnya Abisatya Reynan Wijaya dan Abiwara Reynan Wijaya.

Mereka memang kembar. Namun sifat dan perilaku mereka berbeda. Wara sang adik yang selalu dimanja karena fisiknya yang lemah. Satya sang Kakak yang selalu berusaha untuk bersabar karena orang tuanya lebih sayang dengan Wara.

Alasannya hanya karena Satya lebih kuat daripada Wara dan dia adalah seorang Kakak. Tidak tahukah mereka jika Satya menahan sakit di hatinya? Tidak tahukah mereka jika Rasa sabar Satya juga ada batasnya?

Mereka tidak akan tahu jika Satya hanya memendam. Dan selalu melampiaskannya dengan menjadi nakal. Bukan untuk kesenangannya. Tetapi untuk berusaha menarik perhatian kedua orang tuanya.

Dan sampai suatu ketika dunianya runtuh setelah membaca sebuah kertas yang berisi tentang hidupnya di masa depan.

"Apa hidupku hanya sampai di sini?" tanya Satya tertawa sedih.

***

Hai. Aku kembali dengan cerita baru.

Jangan lupa vote dan komen kalian ya:)

Difference ✔ [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang