Aku di sini. Di dunia yang penuh dengan kelabu. Aku di sini. Di lorong yang tak tahu kapan ujungnya.
***
Di UKS, Satya langsung diperiksa oleh seorang dokter. Sementara Ferdi dan Dhifa menunggu di dekat ranjang Satya.
"Dhif, gue tinggal bentar, gue mau telpon orang tua Satya sama manggil Fikri," kata Ferdi.
Dhifa hanya mengangguk tanpa melihat ke arah Ferdi. Dhifa hanya melihat Satya yang sedang diperiksa oleh dokter.
Ferdi melangkah meninggalkan UKS dan langsung menghubungi bunda Satya.
"Halo, ada apa Ferdi?"
"Tante, Satya pingsan. Tante bisa ke sekolah sekarang?"
"Aduh, Wara di rumah gak ada yang jagain Fer. Ayah mereka masih kerja. Kalau gak kamu tolong bawa Satya ke rumah sakit aja ya, nanti kalau Ayah mereka udah pulang Tante langsung ke rumah sakit,"
"Tapi Tan--"
"Tolong lah Fer. Tante gak mungkin ninggalin Wara. Kalau dia minta apa gimana? Kalau dia kenapa-kenapa gimana?"
"Yaudah deh Tan. Nanti aku SMS di mana rumah sakitnya ya Tan,"
"Yaudah, makasih ya,"
Telepon terputus. Ferdi hanya menghela napasnya. Dia sangat prihatin dengan kehidupan sahabatnya Satya.
Ferdi, Fikri, dan Satya sudah bersahabat lama. Hanya mereka yang bisa dipercaya oleh Satya. Satya tidak pernah malu untuk menceritakan semua permasalahannya. Karena dia sudah menganggap Ferdi dan Fikri seperti saudaranya.
***
Di ruang serba putih itu. Satya masih memejamkan matanya. Dan Satya dibawa ke rumah sakit karena dia mengalami gejala typus. Dan harus dirawat di rumah sakit.
Dhifa, Ferdi, dan Fikri masih setia menemani Satya. Dhifa duduk di bangku sebelah ranjang Satya. Sementara Ferdi dan Fikri duduk di sofa yang tersedia di ruangan Satya.
Satya berada di ruang VIP atas permintaan orang tuanya. Bunda Satya sudah datang. Namun pergi lagi untuk mengambil baju-baju Satya.
Dhifa yang memegang tangan Satya merasa kaget karena tangan Satya bergerak.
Langsung saja Dhifa berdiri dan melihat Satya yang sudah mulai membuka matanya.
"Fer, Fik, Satya udah sadar," kata Dhifa membuat Ferdi dan Fikri yang sedang bermain ponsel menghampiri Satya.
"Satya, lo udah sadar, mau gue panggilin Dokter?" tawar Dhifa.
Satya hanya menggeleng lemas. Tubuhnya masih lemas untuk berbicara.
"Yaudah lo istirahat aja Sat, biar ada tenaga lagi," kata Fikri.
Satya hanya mengangguk dan langsung menutup matanya.
"Dhif, mending lo pulang aja, udah malam. Lo kan belum pulang dari tadi," kata Ferdi.
"Tapi Satya," balas Dhifa tidak rela.
"Yaelah kan ada kita di sini. Gak perlu khawatir gitu kali Dhif. Pangeran lo kita jagain kok," goda Fikri.
"Apaan sih," ucap Dhifa malu.
"Udah ah, gue balik dulu. Kalau ada apa-apa kabarin gue," sambung Dhifa.
"Iya, tenang aja lo," kata Ferdi.
***
Di rumah Wijaya. Wara malah terus memaksa sang bunda untuk menemani. Dia pun bingung harus bagaimana. Sementara dia harus membawa baju Satya ke rumah sakit.
"Wara, Kak Satya juga lagi sakit. Bunda mau bawakan bajunya ke rumah sakit. Kan ada Ayah di rumah," bujuk Sarah.
"Gak mau Bun, aku maunya sama Bunda. Aku juga lagi sakit Bun," ucap Wara manja.
"Panas kamu juga udah turun. Udah dong sayang," kata Sarah.
"Kalau Bunda nekat pergi, aku akan mogok makan!" tukas Wara.
"Iyaudah, iya Bunda nemenin kamu, tapi bentar, Bunda mau suruh Ayah ke rumah sakit," kata Sarah.
"Tapi Ayah jangan lama-lama perginya," kata Wara.
"Kan Ayah harus jagain Kak Satya sayang," ucap Sarah.
"Enggak. Di rumah sakit kan ada Dokter, Suster, gak mau tahu pokoknya Ayah sama Bunda tetap di sini," kata Wara.
"Iyaudah iya. Tapi Ayah ngantar baju Kak Satya dulu ya," ucap Sarah.
"Iya," balas Wara cuek.
Selalu seperti ini. Wara tidak akan pernah rela jika kasih sayang bunda dan ayahnya harus terbagi dengan Satya. Dia ingin memiliki semua kasih sayang bunda dan ayahnya.
Sementara Satya, akan selalu sabar dengan keadaan seperti ini. Setidaknya dia masih bisa melihat bunda, ayah, dan adiknya bahagia.
***
Update nih.Besok gak janji bakalan update ya:) Mau ujian soalnya.
VOTE N COMMENT
![](https://img.wattpad.com/cover/207357391-288-k80475.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Difference ✔ [Terbit]
Teen Fiction[Sebagai part dihapus untuk kepentingan penerbitan] [Novel masih bisa dipesan lewat shopee yang ada di bio profil.] Sepasang anak kembar. Mereka Abisatya dan Abiwara. Memiliki sifat dan perilaku yang berbeda. Wara yang selalu manja karena fisiknya y...