"agassi" Namjoon menguncang pelan tubuh Minhee yg tertidur diatas meja kecil dihadapannya
Yeoja itu membuka matanya, dan segera menegakkan tubuh memandang Namjoon
"sudah pagi" ucapnya melihat sinar matahari yg mengintip dari celah jendela
"ne" Namjoon mengangguk
"dan tak ada tamu untukku" Minhee memandang Namjoon kini
"hmm" Namjoon kembali mengangguk
Minhee menarik nafas dalam, jemarinya kini meraih kain putih dibalik hanboknya dan menatap itu lurus
"apa yg harus kulakukan? kain ini masih berwarna putih seperti saat nyonya Hong menyerahkan padaku" gumam Minhee pelan
Namjoon merasa bersalah karena itu, jemarinyapun segera meraih kain itu
"aku akan membantu agassi membuat kain ini dihiasi noda darah" ucapnya
"ne?" Minhee memandang bingung Namjoon
Namjoon menjawab kebingungan Minhee dengan mengores jari tangannya dan meneteskan darah diatas kain itu
"Namjoon kenapa kau melakukan itu?" Minhee membulatkan matanya
"kalau tidak melakukan ini, agassi akan diusir pergi dari wisma ini dan aku akan sangat merasa bersalah karena itu" jawab Namjoon
"tapi kau tak harus melukai dirimu" Minhee menatap cemas Namjoon
"luka ini akan sembuh, agassi tak harus khawatir"
"tapi..."
"berikan saja ini pada pengurus Gu, agar bila nyonya pulang dia tak memarahi anda" Namjoon memberikan kain itu kembali pada Minhee
"Sirro....aku tak mau membohongi nyonya" Minhee menepis kain tersebut
"agassi"
"Namjoon....Kenapa aku harus berbohong hanya untuk bertahan ditempat ini?"
"agassi harus berbohong agar agassi tetap bertahan disini"
"aku bisa bertahan dengan kemampuanku Namjoon, bukan dengan kebohongan"
"tapi agassi.."
"Namjoon jangan menyuruhku membuat sebuah kebohongan, karena sebuah kebohongan akan menghadirkan kebohongan lain. aku tak mau hidup dipenuhi kebohongan, karena itu biarkan aku menjalankan semuanya dengan jujur" potong Minhee
Namjoon menghela nafas dalam mendengar ucapan Minhee
"carikan aku kain putih lain, jangan sampai pengurus Gu mendapati itu dariku" pinta Minhee
"ne" Namjoon mengangguk
Segera namja itu berlalu mencari kain yg Minhee minta, dan membiarkannya mematung dikamar itu.
"kenapa kau selalu berusaha mengorbankan dirimu karena aku? tidakkah kau merasa lelah melakukan itu Kim Namjoon?" gumam Minhee sendiri
Minhee ternggelam dalam senyap diruangan itu, karena tak ada yg membalas ucapannya.
Disisi lain sosok Seokjin terlihat menikmati embun disebuah bukit tak jauh dari rumahnya.
Udara segar yg didapatinya ditempat itu membuat Seokjin merasa nyaman dan tenang.
"oppa..." Suara Minju membuat Seokjin berpaling
Nampak olehnya Minju yg berlari kearahnya, membuat senyum merekah dibibir Seokjin.
"oppa" panggilnya lagi saat sudah berada dihadapan Seokjin
"bagaimana kau tahu oppa disini?" Seokjin mengusap rambut Minju
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing You
ФанфикKau dimasa lalu memang bukan milikku, dan aku melepasmu. Bukan...bukan karena aku tidak mencintaimu. Tapi karena aku terlalu mencintaimu. Keegoisanku ingin kau tetap disisiku dimasa depan nanti. Sehingga mengharuskanku melepaskanmu dimasa lalu Story...