Missing You #13

3 2 0
                                    

Seokjin terlihat mematung ketika mengikuti rapat dengan menteri pertahanan di istana. Tak ada satupun penjelasan yg didengar oleh Seokjin kala itu karena dia terus memikirkan sosok Minhee. Wajah sedih yeoja itu yg terakhir kali dilihatnya, membuat perasaan Seokjin benar-benar kacau.

"jadi bagaimana menurut anda panglima Kim?" tanya menteri yg memimpin rapat itu

Seokjin tak menjawab, dia masih nampak tenggelam dalam lamunannya

"panglima Kim" tegur menteri karena melihat kebungkaman namja itu

"ne" sahut Seokjin karena sedikit tersentak

Namja itu mengitari pandangannya pada semua yg hadir dirapat tersebut. Tampak oleh Seokjin tatapan bingung orang-orang disekitarnya yg diarahkan padanya.

"bagaimana menurut anda tentang strategi perluasan wilayah yg diterangkan oleh panglima Baek tadi?" sang menteri mengulang pertanyaannya

"strategi? Strategi apa?" Seokjin tak mengerti

"apa kau tak mendengar apa yg dijelaskan panglima Baek baru saja?" menteri tersebut memandang tajam Seokjin

"jweisonghaeyo, ada hal lain yg kupikirkan jadi tak menyimak rencana yg dibuat panglima Baek" sesal Seokjin

Sebuah gebrakan keras meja menyentak orang-orang disana, tak terkecuali Seokjin. Namja itu segera tertunduk karena amarah sang menteri yg diperlihatkan padanya, begitupun yg lain.

"apa anda pikir rapat ini sebuah lelucon panglima Kim?" ucap sang menteri keras

"animida" Seokjin menggeleng

"kalau memang anda tak menganggap rapat kerja ini lelucon, kenapa anda memikirkan hal lain disaat kita sedang memikirkan cara memperluas kerajaan kita?" suara sang menteri semakin meninggi

"jweisonghaeyo" Seokjin terlihat semakin menyesal

"jangan karena kau adalah seorang panglima kesayangan yg mulia raja dan sudah mendapatkan penghargaan tertinggi kau berpikir bisa bersikap sesukamu. Rapat ini aku yg memimpin, mengabaikan rapat berarti mengabaikanku sebagai menteri pertahanan dinegara ini. Dan itu sama saja dengan kau menghina seorang panglima tertinggi dari seluruh prajurit dinegeri ini apa kau tahu" menteri tersebut terlihat emosi

"jweisonghaeyo" Seokjin menunduk dalam

Sang menteri nampak bangkit, dan segera meninggalkan tempat itu dalam keadaan emosi.

Semua yg hadir disana nampak terdiam kini, memandang Seokjin yg masih menunduk karena merasa bersalah

"jweisonghaeyo" ucapnya pada yg lain

"anda tak perlu mengucapkan maaf panglima Kim, menteri Han memang seperti itu. Dia mungkin bersikap begitu padamu karena mendengar kabar kalau yg mulia raja akan mengantikan posisinya denganmu" ucap seorang namja yg ada dihadapan Seokjin

Seokjin mengarahkan pandangannya namja itu yg terlihat merekahkan senyum cerah padanya

"sejak dulu menteri Han memang tak begitu suka dengan para panglima yg memiliki karir cemerlang. Dia sangat takut posisinya digantikan oleh panglima2 yg memiliki kemampuan diatasnya. Sudah bukan rahasia lagi kalau menteri Han tak memiliki kemampuan apapun dalam mengatur strategi mempertahankan wilayah. Selama ini dia hanya memamfaatkan prajurit2 rendah yg memiliki otak cemerlang untuk menyusun strategi yg nantinya akan dipamerkannya didepan yg mulia" lanjut namja itu

Tak ada balasan dari Seokjin, namja itu hanya mengukir senyum kaku

"aku kira sudah waktunya jabatan menteri negara dipegang oleh orang yg benar2 memiliki kemampuan, bukan lagi orang yg hanya mengandalkan kekerabatan diistana seperti dia bukan begitu" namja itu meminta pendapat yg lain

Missing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang