"Seokjin....kemana air ini akan mengalir?" sebuah pertanyaan dari yeoja yang tak bisa Seokjin dapati wajahnya terdengar oleh namja itu didalam mimpinya
"dia mengalir kehatiku" jawab Seokjin
"mwoya?" tawa ringan berderai membalas ucapan Seokjin bersama pelukan yg dihadiahkan yeoja itu padanya
Ada senyum yang ikut menghias dibibir Seokjin karena itu, bersama dekapannya ditubuh yeoja tersebut. Namun perlahan mimpi tersebut memudar, memaksa Seokjin membuka kedua matanya.
"pagi" sosok Minhee menyapa Seokjin
"pagi" sahut Seokjin seraya bangkit dari tidurnya
"apa kau mimpi indah?" tanya Minhee seraya duduk disisi ranjang
"bagaimana kau bisa tahu?" Seokjin memandang bingung Minhee
"karena kau tersenyum dalam lelapmu" jawab Minhee
"ah.." Seokjin mengangguk pelan
"aku membawakanmu bubur lagi, apa kau mau aku menyuapimu?" Minhee mengangkat mangkuk yg sudah diisi bubur
"bisa biarkan Hyomin yg melakukannya, aku ingin makan dari tangannya" balas Seokjin
Ada kesal yg menyelimuti hati Minhee karena itu, namun dia coba menahan senyum tersebut agar Seokjin tak mendapati rasa kesalnya
"ara...kalau begitu biar dia yg melakukannya" Minhee meletakkan bubur diatas meja
Seokjin tak membalas, kini namja itu terlihat memandang lurus membuat Minhee memandang lekat dirinya
"apa ada yg kau pikirkan?" tanya Minhee
"bukankah sudah kukatakan dengan pikiran yg sudah kosong tak ada yg bisa kupikirkan" balas Seokjin
"lalu...kenapa kau diam sambil memandang lurus?"
"karena hanya itu yg bisa kulakukan, aku hanya bisa termenung tanpa memikirkan apapun karena aku tak memiliki apapun" Seokjin menatap Minhee
"kau memilikiku, chinggu2mu dan juga orang tuamu. Dengan semua itu, bagaimana bisa kau mengatakan tak memiliki apapaun" Minhee menyentuh lengan Seokjin
"aku tak bisa mempercayai mereka saat ini, semua orang bisa saja membuat kebohongan padaku" jawab Seokjin
"apa kau berpikir aku juga membuat kebohongan?"
Seokjin tak menjawab, namja itu tak benar2 tahu apa yg harus diucapkannya
"apa saat aku menceritakan kisah tentang kita tadi malam kau merasa semua itu kebohongan?" ucap Minhee karena tak mendapat reaksi Seokjin
"molla...aku tak bisa melihat itu kebohongan atau bukan" jawab Seokjin akhirnya
Minhee tersenyum kaku, bersama helaan nafas dalam darinya
"kau kecewa" ucap Seokjin melihat reaksi Minhee
"ani...aniyo" Minhee menggeleng
"lalu apa kau sedih?"
"hmm" Minhee mengangguk
"whae?"
"karena namja yg dulu begitu sangat mempercayaiku, sekarang sedang meragukanku. Bahkan dia pernah bilang apapun yg kulakukan dengan siapapun aku berada dia akan tetap mempercayaiku. Tapi sekarang...dia menyimpan keraguan padaku, itulah yg membuatku sedih" urai Minhee
"mianhae...aku tak bermaksud begitu"
"gwenchana, kau sedang lupa sekarang, itu cukup membuatku memakluminya. Aku tak mau kau semakin melupakanku karena aku marah dan akhirnya membuat aku benar2 kehilanganmu" sambut Minhee
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing You
FanfictionKau dimasa lalu memang bukan milikku, dan aku melepasmu. Bukan...bukan karena aku tidak mencintaimu. Tapi karena aku terlalu mencintaimu. Keegoisanku ingin kau tetap disisiku dimasa depan nanti. Sehingga mengharuskanku melepaskanmu dimasa lalu Story...