Doojoon menyangga kepalanya dengan kedua lengan ketika terjaga dari tidurnya pagi itu. Namja itu terlihat mematung menatap langit2 kamar Minhee seorang diri.
selang beberapa waktu Minhee yg baru selesai mempersiapkan air mandi Doojoon terlihat kembali. Yeoja itu nampak bersimpuh disisi Doojoon yg tak menyadari kehadirannya
"yg mulia...air mandi anda sudah siap" ucap Minhee
Doojoon menoleh pada Minhee, kemudian segera bangkit dan terduduk diatas tempat tidur
"aku terbiasa ditemani saat aku mandi, apa kau mau menemaniku?" goda Doojoon
"ne?" wajah Minhee segera memerah
"aku bercanda" Doojoon tertawa pelan
Minhee menunduk, wajah yeoja itu masih memerah karena ucapan Doojoon
"sebaiknya aku membersihkan diri sekarang, kau ikutlah denganku dan tunggu aku diluar. Kau harus terus bercerita sampai aku selesai membersihkan diri agar aku tak merasa sendirian karena sejujurnya aku sangat takut berada ditempat asing seorang diri" ucap Doojoon
"ne, algessemnida" Minhee tak coba menolak
Keduanya segera bangkit, dan menuju kekamar mandi. Doojoon segera masuk kedalam ruangan itu, sementara Minhee duduk diatas tangga memandang pohon bunga sakura tak jauh dari sana
"Sulyu" panggil Doojoon
"ne..yg mulia"
"kau...apa lahir di Jeju?" tanya Doojoon
"ani...aku lahir disebuah kota bernama Gyeongsu, di provinsi Gyeongsang Utara" jawab Minhee
"lalu...kenapa kau berada di Jeju?" Doojoon mencari tahu
"karena omma dan aku dibuang kesana" jawab Minhee
"kenapa ommamu dibuang kesana?"
"karena orang2 menuduh ommaku meracuni majikannya, karena itu omma dan aku dibuang ke Jeju" terang Minhee
Doojoon yg sudah merendam tubuhnya dalam bak kayu berisi air terdiam, merasa terkejut mendengar kenyataan yg diurai Minhee
"saat itu berapa usiamu?" tanya Doojoon lagi
"aku masih berusia lima tahun saat aku tahu kalau sudah berada di Jeju dan dalam pengasingan"
"apa sejak saat itu kau hanya hidup berdua dengan ommamu?"
"ne...dipengasingan kami hidup berdua, sampai akhirnya aku mengenal Namjoon dan bersahabat dengannya. Selama dipengasingan Namjoon selalu membantuku juga omma yg saat itu bekerja sebagai buruh tani. Karena itu juga, saat ommaku meninggal Namjoon mengantikan omma menjagaku" urai Minhee
"dimana appamu? apa dia tak tahu kalau kau ada di Jeju?"
"aku tak pernah tahu siapa appaku, sejak aku lahir aku hanya tahu kalau aku memiliki omma tapi tak pernah tahu dimana appaku"
"kau tak pernah bertanya pada ommamu"
"aku takut omma sedih jika aku menanyakannya, karena itu aku tak pernah ingin tahu. Walau aku merasa penasaran siapa sesungguhnya appaku, tapi aku tak memiliki banyak keberanian untuk melihat wajah sedih omma" tukas Minhee
Doojoon kembali diam, ada kesedihan yg menaungi hatinya mendengar itu
"satu2nya yg aku tahu tentang appaku adalah dia seorang namja dengan marga Lee dan namanya dipakaikan omma didepan namaku. Selebihnya aku tak tahu siapa namja itu dan orang seperti apa dia. Selama ini aku hanya coba menerka2 sosok seperti apa dia, dan memainkan itu dalam khayalanku disaat aku sendiri di Jeju" lanjut Minhee tak tahu sedih yg menguasai Doojoon
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing You
أدب الهواةKau dimasa lalu memang bukan milikku, dan aku melepasmu. Bukan...bukan karena aku tidak mencintaimu. Tapi karena aku terlalu mencintaimu. Keegoisanku ingin kau tetap disisiku dimasa depan nanti. Sehingga mengharuskanku melepaskanmu dimasa lalu Story...