STEVANIA AGATHA FAEZYAA.
Menceritakan tentang kehidupan stevani yang sangat bahagia bahkan jauh dari kata perpecahan. Tapi bagai disambar petir kebahagian itu tidak berjalan cukup lama ketika semuanya berubah ketika keluarga stevania yang hancur sah...
HENING! satu kata yang ngambarin kamar Stevani saat ini. Lampu tidur yang menyala, cat tembok berwarna hitam dan abu abu yang menggambarkan hidupnya saat ini.
Waktu nunjukin pukul 19.23 Stevani benar benar bosan, tidak ada siapa siapa dirumah ini kecuali para pembantunya. Papanya pasti tidak akan pulang karena sibuk dengan wanita jalang itu. Stevani mengambil pigora yang ada disebelah tempat tidurnya.
"Mama, vani kangen mama hikss hikss ma kapan kita kayak dulu lagi?selalu bersama sama kapan keluarga kita utuh lagi seperti dulu ma? vani pengen kerumah mama tapi vani takut ma, takut kalau nanti papa dateng dan ngelukain mama hikss.. Vani takut ma,tapi vani kangen mama sampek kapan ma vani harus kayak gini?hikss hikss"
"Pa---papa kenapa jahat banget si?vani ngerasa kalau ini bukan papa vani hikss.. Papa yang vani kenal gak kasar kayak sekarang papa dulu selalu baik ke vani gak pernah pukul vani dan gak pernah ngekang vani,tapi sekarang kenapa papa berubah?gara gara wanita itu!papa jadi kayak gini hikss hikss vani benci papa!! Vani bencii!!hikss kalau vani harus tinggal sama papa gakpapa kok,tapi please jangan paksa vani pa!untuk gak ketemu sama mama! Hikss hikss." Dada ya terasa sangat sesak, suaranya begitu parau.
Gadis itu mengusap pigora yang masih bersih itu yang menampakkan keluarga kecil yang bahagia. Stevani benar benar rindu dengan semuanya.
Dok..dok..dokk..
"Non?non kenapa non?non nangis?non jangan sedih non bibi gak tega ngelihat non kayak gini." Terdengar suara wanita paruh baya yang tengah mengetok pintu dia--- Bi rasih pembantunya. Stevani langsung memasukan pigora itu ke dalem laci dan sebelum membuka pintu ia ngehapus air matanya.
"Non bohong,non habis nangis bibi tau itu non, bibi sudah paham betul sifat non,jangan sedih non jangan ngerasa sendiri kalau ada apa apa cerita aja ke bibi, bibi siap kok non dengerin keluh kesah non" ujar BI rasih memegang tangan Stevani dan mengusap nya dengan lembut.
"Makasih bi, makasih buat selalu ada untuk vani, bibi baik banget kalo vani kangen mama vani bakalan ke bibi terus." Stevani langsung memeluk Bi rasih dan dibalas oleh Bi rasih.
"Iya non sama sama, bibi siap dua puluh empat jam buat non"
"Makasih bi"
"Sekarang non sholat, non berdoa sama allah semoga doa non terkabulkan sama allah." Bi rasih melepas pelukan dan memegang bahu Stevani.
"Iya bi vani mau sholat dulu,vani masuk dulu ya bi!"
"Iya non"
***
Stevani berjalan menuju meja belajarnya dan ia mengambil tasnya yang berada diatas meja. Gadis itu membuka saku kecil yang ada ditasnya, tapi tangannya menemukan sapu tangan.
'Sapu tangan rey?'
"Gue harus balikin sapu tangan dia,gimanapun juga dia udah baik minjempin sapu tangan ini buat gue."
Drrtt.. Drrttt..
Ponsel Stevani yang ia letakkan dikasur bergetar membuat yang empuh menoleh. Gadis itu membuka Aplikasi WhatsApp ternyata notification dari grub.
Santuysquad.
Yovancaelr telah menambahkan anda.
Gabriellarain Nahhh gini dong!! Dari tadi
Yolandalyrawelcome sayanggg!!😘
Yovancaelr najisun!
Anjr kecolok!
Yovancaelr anjir apanya yang kecolok?
Gabriellarain anu nya beib>_<
Yolandalyra APA ANJIR APA??
Yovancaelr yang mana bangsat??
Bngst gw ambigu!
Gabriellarain kasar ihh.. Dede gak sukaa:(
Yovancaelr najis! Bukn temen gue!
Yolandalyra 2in
3in
Gabriellarain elahhh jahat lo semua sama gue!
Bd!
Gabriellarain Keyboard rusak mbk?
Yolandalyra Tau tuh gue kalo mau baca pesan lo harus mikir lama bentar😪
Yovancaelr sabar ya, nda. Gue tau kok kalo otak lo masih belum nyampek
Yolandalyra bngst
Stevani langsung menutup ponselnya dan mengambil sapu tangan yang tadi ia geletakin diatas meja. Stevani membuka pintu kamar dan turun dari tangga, tujuannya adalah mau mencuci sapu tangan milik rey dan besok ia berniat untuk mengembalikan nya.
***
STEVANIA AGATHA FAEZYAA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
