PATAH

50 6 0
                                    

[8.] PATAH.

Lukanya masih ada.
Sakitnya tetap sama.

Pagi ini Stevani berangkat sekolah diantar oleh papanya. dikarenakan bensin mobilnya habis dan ia lupa mengisinya. Sebenernya bisa saja gadis itu naik  kendaraan umum lainya tapi karena papanya yang ngeyel dan katanya ada urusan dengan---- om gue, yang gak lain adalah kepala sekolah SMA ANTARIKSA ini.

Setelah melewati perjalanan dua puluh menit mobil yang dikendarai mereka sampai di sekolahan. Stevani turun dari mobil bersama papanya. Banyak sekali pasang mata yang melihat mereka turun dari mobil yang sangat mewah dan mungkin harganya bisa sampai ratusan juta itu.

"Stevani, anterin papa keruangan om kamu." Pinta  papa Stevani.

"Kan papa udah tau ruangannya dimana, vani sibuk banyak tugas mau ngerjain tugas dikelas." ujar gadis itu langsung pergi meninggalkan papanya yang masih berdiri didepan mobil.

Saat Stevani tengah berjalan dikoridor lantai dua, Stevani melihat kebawah dari pembatas koridor. Ia melihat ada gengnya rey sedang bermain basket. Tapi tiba tiba matanya  menangkap seseorang yang tidak asing dimatanya--- papa.

"Itu kan papa sama bara, papakan gak tau hubungan gue sama bara udah putus?terus-- jangan jangan papa--" Stevani langsung turun dari lantai dua dan menuju ke lapangan gadis itu berlari disepanjang koridor.

"PAPAA!!" teriaknya dari ujung tangga dan langsung jadi pusat perhatian murid murid yang ada dikoridor.

"PAPAAA!" teriaknya  sekali lagi yang lebih kencang dari teriakan sebelumya. Dan bisa dipastikan semua orang dikoridor dan lapangan sedang melihat stevani yang tengah berlari.

"Stevani?kamu kenapa lari lari?" Tanya papanya yang melihat Stevani tengah tersengal dengan nafasnya akibat berlari.  Angep aja olahraga pagi hari!

"Huh..huh.. huhh.. Pa-- pa ngapain masih disini?" ucap gue dengan nafas yang tersenggal senggal.

"Papa lagi ngomong sama bara,oh ya gimana hub--"

"Ayo pa, vani anter keruangan kepala sekolah" Stevani langsung menarik tangan papanya. Sebelum gadia itu pergi dia melirik bara dan dengan tatapan tajamnya.

Setelah selesai gadis itu mengantarkan papanya keruangan kepala sekolah, stevani juga menunggu papanya keluar dan menganter papanya balik sampai parkiran sekolahan.

***

Stevani pov.

Gue berencana buat balik ke kelas karena pelajaran udah dimulai dari tadi. Tapi saat gue ngelewatin kamar mandi laki laki tangan gue dicekal sama--- bara.

"Gue mau ngomong sama lo,kali ini aja" mohon bara dengan suara yang serak.

"Gue gak bisa!" gue langsung  nempis tangan dia dari tangan gue.

"Please.. Van kali ini aja" ucap dia memohon ke gue, dan gue hanya diem ngelihat kebawah.

Tiba tiba bara narik tangan gue dan ngebawa gue masuk kedalam salah satu kamar mandi cowok. Dan mojokin gue ketembok.

"Lo gila ha?kalau kita ketahuan gimana?" kata gue sambil ngedorong dia.

"Maafin gue van, sumpah demi apapun gue gak ada maksut buat selingkuhin lo sama dia" kata dia memohon sambil pegangin tangan gue.

"Yang lo maksut-- dia! Itu mantan sahabat gue bar!" Ujar gue sambi menekankan kata dia.

"Gue jahat van, gue ngehianatin lo, waktu kejadian itu gue mau ngejar lo tapi ketahan sama bianca dan--" ucap bara menggantungkan kalimatnya.

"Seminggu setelah kejadian itu, gue berniat buat kerumah lo, tapi yang gue dapet rumah lo dijual, akhirnya gue mutusin buat nanya ke tetangga tapi yang gue dapet orang tua lo, maaf. Cerai dan lo ikut Mama lo keluar negeri, gue bener bener frustasi van. Akhirnya bianca mencoba ngehibur gue van."  bara menjeda ucapanya.

"Van, sebenernya bianca suka sama gue jauh sebelum kita jadian. Lo masih inget gak waktu kita ngerayain aniv yang ke satu tahun?disana ada bianca, setelah gue nganterin lo pulang, gue berniat buat nganterin bianca pulang. Tapi disaat gue anterin dia pulang dia nangis sesengukan dia nyurahin isi hati dia ke gue van" sambung bara sambil ngusap air mata dia yang hampir keluar.

"Gue gak mau nyesel van karena rasa bersalah gue, sebelum dia pergi gue mau ngasih kebahagiaan buat dia van gue mau cintai dia secara tulus, gue gak mau sia siain dia van, kasihan bianca"

Deghh..

Bagai tertusuk ribuan jarum hati gue bener bener sakit. Rasanya gue pengen nangis dan pergi jauh dari sini. Gue gak sanggup--

"Maafin gue van" lirihnya.

"Apa tadi lo bilang? Kasihan ke bianca? Apa selama ini lo gak pernah sama sekali kasihan ke gue? dan apa tadi gak mau nyesel? Jadi selama ini? Gue gak ada apa apanya dimata lo? Dan lagi, mencintai bianca secara tulus? Berarti selama ini lo gak pernah cinta sama gue secara tulus?"

Tes..

"Gak gitu van-- bianca sebenernya sak-- "

"Audahhlah gue gak perduli!" Potong gue menatap nanar bara.

"Kemana lo? saat gue sedang butuh lo bar?disaat rapuhnya gue?bahkan lo gak nyari gue bar!. Disaat gue mati matian nyembuhin luka dihati gue disaat itu lo mati matian buat bisa jatuh cinta sama bianca!" ucap gue dengan suara serak.

"Gue minta maaf van gue minta maaf!"

"Lo cuman khawatir sama Bianca tapi gak buat gue bar!" Lirih gue.

"Tenang aja kok lo,gak perlu ngerasa bersalah. Gue udah terbiasa kok tersakitin bahkan kehilangan orang orang yang gue angep penting. gue udah tau kok bagaimana gue harus bersikap. Bersikap seakan semuanya baik baik aja dan gak pernah terjadi apa apa" ucap gue langsung berdiri dan buka pintu toilet tapi sebelum gue pergi, gue balik badan dan--

"Bahkan untuk pura pura tersenyum akan gue lakuin jika itu perlu, gue benci sama lo bar" ucap gue menekankan kaliman benci, dan pergi ngehapus air mata gue.

"Ini yang ngebuat lo serapuh ini van? Dan bianca  sama lo sahabatan? Persahabatan kalian hancur karena cinta. Apa iya yang dikatakan semua orang bener kalau Bianca juga ada hubungannya sama kepergian Vanya?" gumam seseorang dari salah satu bilik kamar mandi.

***

TBC!

ANNYEONG!!!UDAH BAGAIMANA PARTNYA MAAPIN AUTHOR NGEREVISI LAGI CERITNYA YANG AGAK  ABSTUR INI. JANGAN LUPA VOTTE&KOMENT!.

Dan follow instagram author @dianaphsny_

Saya jodohnya jungkook,suaminya
sehun,tunanganya lee know,pacarnya hanbin,mantannya hyunjin,gebetanya lucas,adeknya lisa, sepupunya daehwi,keponakannya jennie, sahabatnya rose, temenya jiso, musuhnya nayeon mengucapkan GOMAWO!.


STEVANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang