×××××
Lisa menggigit tangannya, ia nyaris tidak percaya dan ingin menangis saat itu juga. Bagaimana bisa Jenni membohonginya, terutama Jiyong seorang mega bintang bisa melakukan hal yang tidak bisa Lisa mengerti.
Tanpa menunggu Jenni, Lisa pergi menemui Jiyong sesegera mungkin menggunakan taksi. Tubuh Lisa gemetar saat ia sampai di depan pintu apartemen Jiyong. Ia tanpa ragu menekan bel berkali - kali, hingga Jiyong membuka pintu.
" Ada ap..?" Jiyong membeku, ucapannya tertahan melihat wajah Lisa tampak merah dengan mata yang menatapnya tajam.
Lisa tidak memberikan respon apa pun, kecuali perasaan kecewa, amarah dan emosi yang menggumpal di dalam hatinya.
" Masuk lah" ungkap Jiyong mengetahui ada yang salah.
Tanpa menunggu lama Lisa masuk ke dalam, langkahnya begitu menekan namun terasa ringan. Seakan ada dorongan yang terus menyuruhnya menguapkan segala pertanyaan.
" Duduk lah " pinta Jiyong saat Lisa sudah berada di dalam. " Mau minum apa"
" Tidak perlu basa basi sunbae " ucap Lisa dengan nada penuh penekanan.
Langkah Jiyong terhenti.
" Apa maksud semua hubungan mu dengan Jenni unni, kenapa kau harus repot - repot mengawasi ku , kenapa Jenni unni harus memberikan segala informasi tentang ku kepada mu dan kenapa kau menjauhkan ku dengan Jaewon Oppa " dengan penuh emosi Lisa mengutarakan semua pertanyaan yang ia simpan bertahun - tahun.
Ia bisa mengerti jika Jiyong mengawasinya karena ia adalah seorang senior yang harus mengajarinya arti menjadi seorang idol yang penuh talenta. Tapi Lisa tidak bisa mengerti kenapa Jiyong meminta Jenni menjauhkannya dari Jaewon, pria yang paling berharga bagi Lisa karena Jaewon lah yang selalu menjaga dan menemaninya di saat semua tekanan datang.
Jiyong menarik nafas, dadanya terasa sesak.
" Apa maksud mu aku tidak mengerti dan bisa kah kita bicara dengan santai"
Dengan sabar Lisa menekan jari - jarinya menahan setiap emosi yang ingin keluar " Berhenti bersandiwara, kau tahu aku menghormatimu selama aku menjadi traine tapi kenapa sunbae melakukan ini ?"
Jiyong berjalan ke arah Lisa meraih kedua tangannya namun seketika itu pula di hempaskan " Pulang lah, kondisi mu sedang tidak baik"
" Berhenti menyuruh ku, aku hanya ingin sebuah penjelasan ".
Jiyong menatap mata Lisa, terlihat jelas bulir bening yang ingin merosok keluar tapi tertahan oleh Lisa. Seolah ia sedang membuat pertahanan diri, karena bagi Lisa menangis kelemahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE
FanficTerinspirasi dari dua buah lagu yang menceritakan tentang sebuah keinginan untuk memeiliki hanya untuk dirinya sendiri dan juga sebuah harapan untuk saling memiliki namun ia lebih dulu mengetahui sebuah akhir dari sebuah hubungan.