"Jangan selalu menyamakan sesuatu yang sebenarnya beda."
HOI! A L A S K A UDAH BALIK NIH? PADA KANGEN GAK? OH YAUDAH GAK ADA KAYAKNYA.
SEBELUM BACA BUDAYAKAN SELALU VOTE GAISSS. VOTE TEROSSSSS JANGAN LUPA KOMENTT!! :V NGEGAS KAN. 😆
AH SAYANNG DEH YANG SELALU KOMEN DAN VOTE ❤
SINI SINI MAAP YE WE JARANG UP SEKARANG HAHAAHAHAHA
MAU MARAH? AYOK SEKARANG MARAH HAHAHA.
INGAT
VOTE VOTE DAN KOMENT."Capek banget badan gue," keluh Navilun berbaring di sofa menghilangkan rasa lelah dan remuk di tubuhnya.
"Cari bini sana biar di urusin sama bini." celetuk Reno sukses membuat Navilun mendelik kesal.
"Iya tau, Lo yang udah punya bini gue mah apa, cuma rendang tanpa daging." balas Navilun mencibir.
"Sianjirr! Ga nyambung lo gembel." sahut Andre. Mereka semakin tertawa mengejek Navilun.
"Akhirnya gue punya ponakan juga," seru Viola tertawa tanpa peduli yang lainnya.
"Pasti ganteng kayak gue kan. Iyalah! Secara gue om nya," celetuk Navilun.
PLAK
"Mimpi lo! Kelamin aja belum tahu," jawab Reno. Navilun meringis mengelus pelan kakinya yang ditabok Reno.
"Ya, siapa tahu kan." Alaska menggelengkan kepalanya. Sedangkan Ataya, wanita itu terkekeh kecil.
Sejak tadi mereka sibuk membicarakan soal kehamilan Ataya. Anak kembar? Perempuan atau laki-laki? Tak hentinya mereka untuk menebak.
"Sekali lagi, selamat ya Tay. Aku senang banget denger kabar kamu." ucap Ocha. Ataya tersenyum lembut. "Makasih ya kak, semoga kakak juga nyusul ya."
Andre dan Ocha bangkit dari sofa. "Kalau gitu kita pamit dulu ya Tay, ada acara nih." pamit Andre.
"Eh gue juga. Kita mau ke rumah mama Viola dulu. Pan kapan gue sama Viola ke sini lagi," sela Reno.
"Lah? Gue doang yang di tinggal?" celetuk Navilun. Cowok itu langsung terduduk tegak menatap teman-temannya yang akan pulang.
"Ya pulang lah," sahut mereka berempat.
Navilun berdecak sebal seraya bangkit. "Ah udahlah. Gue juga pulang mau ngajak Tasya pergi. Gue duluan Ka." pamit Navilun cengengesan.
"Jaga kesehatan lo Tay. Jangan suka ngemil gak jelas," bisik Viola sebelum benar-benar pergi. Ataya mengacungkan jempolnya pada Viola.
Alaska mendesah lega melihat semua teman-temannya sudah pulang. "Gak usah beresin. Kamu makan sana, biar aku beresin." Ataya menghentikan kegiatannya menatap Alaska. Lalu kepalanya menggeleng pelan.
"Tay, makan sana. Kamu belum makan sejak tadi, cuma ngemil doang."
Ataya mengerucutkan bibirnya sebal. "Taya gak lapar. Nanti aja, pengen tidur." Ataya melangkahkan kakinya menuju kamar. Sejak tadi perutnya memang tak merasa lapar, hanya saja kantuk yang menyerang.
Sekarang sudah siang, jam tidurnya sudah lewat sejam yang lalu. Tapi tak apa, asalkan bisa berkumpul dengan teman-temannya sudah cukup membuat dirinya bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA 2 ✔ [SEGERA TERBIT]
Ficção Adolescente[SEQUEL ALASKA] [FOLLOW SEBELUM DIBACA] Sebelum baca cerita ini. Cus baca cerita sebelumnya ALASKA. Kisah seorang gadis mungil, manja, polos dan unik yang menjadi tetangganya dulu dan sebagai adik kelasnya kini telah menjadi istrinya. Seseorang...