"Tujuan hidup kita adalah menjadi bahagia."
-----------------------------------------
Jangan lupa VOTE DAN KOMEN
AKU tunggu KOMEN kalian loh:')❤
Mata yang seolah memancarkan rasa lelah kini telah berubah berbinar setelah melihat rumah yang begitu di impikan. Luas dan begitu nyaman. Ada terdapat kolam kecil untuk ikan koi dan adapula kolam berenang untuk bersantai. Rumah tingkat dua dengan 3 kamar sangat terasa besar untuk 2 orang di rumah ini.
Kamar yang Ataya suka, bewarna black and white. Semua yang Ataya inginkan sudah ada di sana. Lengkap dengan berbagai make up yang tersedia di kaca rias. Walaupun Ataya tidak suka memakai make up.
Ataya berdiri di balkon kamar seraya merasakan hembusan angin yang menerpa kulitnya. Menatap beberapa rumah orang yang bisa di lihat dari sana. Setelah meletakan semua kopernya ke kamar Ataya ingin menenangkan diri sendirian.
Lingkaran tangan di perutnya membuat Ataya tersentak kaget. Ataya tahu siapa pelakunya-- enggan menoleh ke belakang. "Kak, rumah ini besar banget. Kakak yakin kita tinggal disini? Taya bisa mati kalo bersihin rumah segede gini," gerutunya. Bukanya tidak bersyukur, Ataya hanya memikirkan bagaimana membersihkan rumah sebesar ini dengan sendirinya.
Apalagi jika nanti Alaska mulai bekerja pasti dirinya akan tinggal sendirian di rumah sebesar ini.
Alaska meletakan dagunya di bahu Ataya. Memejamkan matanya seraya menghirup aroma harum favoritnya-- rambut Ataya. "Rambut kamu wangi," jawab Alaska membuat Ataya mendengus sebal.
Ataya memutar tubuhnya menghadap sang suami. Keduanya tengah saling berhadapan. "Kenapa ke rambut sih! Taya mikir nih gimana bersihin rumah segede gini,"
Ataya menunduk malu, "Taya gak bisa masak," cicitnya pelan. Mulutnya mengerucut sebal.
Selama ini Ataya hanya bisa memasak mie instan dan telur, itu pun terkadang gosong.
Helaan napas berat terdengar dari mulut Alaska. Segera mengangkat dagu Ataya lalu menatap mata yang selalu membuat jantungnya berdegup cepat. Ada binaran Cinta di sana membuat Alaska senang menatap mata polos istrinya. "Hey dengar! Kita punya pembantu untuk nemenin kamu kalo nanti aku udah balik kerja. Soal bersihin rumah? Masak? Kamu bukan pembantu aku tapi istri aku." ucap Alaska mendekatkan kepalanya ke arah Ataya ingin mencium istrinya tapi, Ataya langsung mundur.
"Benaran? Gak bohong?" tanya Ataya menyipit.
"Iya sayang, iya." Alaska kembali mendekatkan kepalanya ke arah sang istri.
"Nanti siapa pembantu kita? Berapa orang?" Ataya kembali bertanya membuat Alaska mendesah.
"Ada, dua orang."
"Siapa?"
"Nanti kamu tahu juga."
"Dasar nyebelin!"
"Gapa-pa yang penting kamu sayang." ledek Alaska.
Ataya mengerucutkan bibirnya sebal. Lalu melingkarkan tangannya di pinggang Alaska. Kepalanya mendongak menatap Alaska yang tinggi darinya. "Kakak berubah banget,"
"Berubah kenapa?" Alaska mengangkat alisnya sebelah.
"Beda banget dari yang dulu," Ataya terkikik geli. Mengingat dulu sikap Alaska tidak peduli dan cuek padanya. "Dulu aja ngomong irit banget, udah itu cuek, nyebelin juga lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA 2 ✔ [SEGERA TERBIT]
Подростковая литература[SEQUEL ALASKA] [FOLLOW SEBELUM DIBACA] Sebelum baca cerita ini. Cus baca cerita sebelumnya ALASKA. Kisah seorang gadis mungil, manja, polos dan unik yang menjadi tetangganya dulu dan sebagai adik kelasnya kini telah menjadi istrinya. Seseorang...