"Kehilangan mengajarkan mu bagaimana caranya engkau menghargai sesuatu yang masih dalam genggaman.."
MAAP TELAT UPDATE:'( KEMARIN HARI TERPANIK+TERSIBUKK...
JANGAN LUPA VOTE+ KOMEN GASSPOLL
MAAP TYPO! :) ❤😎
Alaska dengan cepat mendorong Rita menjauh dari Ataya. Istrinya hampir saja dicelakai untuk kedua kalinya. "Lo apa-apaan sih!" sentak Alaska.
"Kamu udah janji bakalan lamar aku!" bentak Rita pada Alaska.
"Gue udah punya istri untuk apa gue ngelamar lo." jawab Alaska. Dapat ia rasakan pelukan Ataya mengerat pada pinggangnya.
Daddy Rita naik pitam, tangannya langsung melayang menampar pipi Rita. Menyadarkan anaknya dari perbuatan yang ingin melenyapkan anak seseorang. Sementara Mommy Rita sudah menangis histeris menahan lengan Rita.
"Sudah cukup! Daddy akan mengirim kamu untuk tinggal di Aussie! Kamu nggak boleh di sini lagi. Sudah cukup kamu menyiksa Tasya dan sekarang jangan sampai kamu menyiksa orang lain lagi."
"Menyiksa?" semua mata menoleh ke arah Navilun.
Daddy Rita menghela napas berat dan menatap ke arah Ataya dan Alaska. "Maaf kan anak saya yang sudah keterlaluan pada kalian. Saya merasa malu, saya selaku orang tua meminta maaf sebesar-besarnya. Maafkan anak saya juga yang ingin melenyapkan anak kalian." ucap Daddy Rita menunduk malu. Ia merasa menyesal belum bisa mendidik anaknya menjadi lebih baik.
"Nggak papa kok, Pak. Lagi pula saya dan bayi saya sehat-sehat aja." ucap Ataya tersenyum. Ia tak suka melihat orangtua memohon padanya.
"Jangan sampai masalah ini dibawa ke polisi, saya mohon! Maafkan anak saya satu-satunya." pinta Dady Rita.
"Enggak Pak. Saya dan suami saya udah memaafkan anak bapak." balas Ataya sambil tersenyum. Mommy Rita semakin terharu. Dia juga ikut meminta maaf dan memeluk Ataya. Sementara Rita sudah di bawa pergi oleh Andre dan Navilun keluar dari rumah sakit.
"Kalau begitu, saya permisi dulu. Sekali lagi terimakasih sebanyak-banyak ya Nak. Semoga anaknya sehat-sehat selalu dan lahir dengan selamat." ucap Mommy Rita. Setelah itu Kedua orangtua Rita pergi menyusul anaknya.
"Lo kenapa biarin dia hidup bebas sih Tay?! Biarin aja dia masuk penjara, biar tau rasanya dikurung!" semprot Viola kesal.
Semua melirik ke arah Viola. Wanita itu melipat kedua tangannya dengan wajah sebal. "Gara-gara dia keponakan gue hampir dibunuh." Ataya tersenyum lembut.
"Enggak papa. Semoga aja dia bisa berubah untuk ke depannya."
"Yaudah, ayo kita pulang." ajak Ocha. Mereka mengangguk menyetujui lantas melangkahkan kakinya.
Sementara Rita masih saja memberontak sebal pada Andre dan Navilun. "Lepasin nggak!" bentak Rita. Andre dan Navilun akhirnya melepaskan Rita.
"Enak dilamarnya?" ledek Navilun. Andre malah tertawa. "Bentar Vil. Gue mau halu juga dong biar kerasa nyata gitu," ucap Andre sukses membuat Navilun terbahak-bahak.
"Hayuk kita halu." ucapnya. Rita mendengus sebal. "Sialan lo semua!" umpatnya.
"Elo yang sialan! Malu-maluin orang tua aja! Nggak mikir lo ke depannya itu gimana. Lo itu bukan suka dan cinta sama Alaska tapi terobsesi!"
"Gue itu cinta sama Alaska. Sejak gue sama dia masih kuliah dulu. Lo itu nggak tau apa-apa," balas Rita menatap Navilun marah.
"Nggak tau apa-apa? Lo kan yang hancurin hubungan Alaska waktu itu? Sayangnya lo nggak jodoh sama Alaska." balas Navilun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA 2 ✔ [SEGERA TERBIT]
Ficção Adolescente[SEQUEL ALASKA] [FOLLOW SEBELUM DIBACA] Sebelum baca cerita ini. Cus baca cerita sebelumnya ALASKA. Kisah seorang gadis mungil, manja, polos dan unik yang menjadi tetangganya dulu dan sebagai adik kelasnya kini telah menjadi istrinya. Seseorang...