- Tempe Goreng

15.4K 724 55
                                    

"Semangat hidup aku itu kamu, senyum dikit aja langsung meleleh."
______________________________________


Sebelum baca VOTE+KOMEN

saling menghargai ya

Semakin banyak koment semakin senang ☹❤

Leon mendengus sebal saat Vika terus saja berjalan cepat. Cowok itu mensejajarkan langkah kakinya dengan gadis berambut ikal yang kini tengah menggerutu tak jelas. Saat ini mereka berdua tengah berada di mall, keduanya memilih jalan-jalan karena gadis itu yang meminta.

Leon mengangkat alisnya sebelah bingung dengan sikap Vika yang tidak terlalu sibuk melihat barang-barang mewah. Sejak tadi, gadis itu sama sekali tidak meminta ataupun merengek-rengek ingin membeli barang mahal padanya. Ya, walaupun Vika belum menjadi kekasihnya, setidaknya gadis itu tidak terlalu berminat membeli sesuatu. Sesekali melirik pada setiap tempat.

"Lo gak minat gitu mau beli sesuatu di sini?" tanya Leon saat dirinya sudah sejajar dengan Vika. Leon menatap Vika sekilas.

"Enggak, mending beli cilok, cireng, atau steak kentang aja." jawab Vika seadanya sukses membuat Leon terkekeh geli.

Leon mengacak rambut Vika hingga gadis itu mendengus sebal tetapi berbeda dengan detak jantungnya yang kini berdegup cepat.

"Hobi lo cuma makan teross," sindir Leon.

"Iyalah, gak makan mati dong."

"Ntar gendut baru tau rasa lo!"

Vika menghentikan jalannya, memutar tubuhnya menatap Leon yang kini menggaruk tengkuknya tak gatal. Baiklah, sepertinya Leon sudah membangunkan singa betina. Matilahkau Leon!

"Ke-kenapa?" tanya Leon gugup.

Vika melipat kedua tangannya di dada seraya menatap Leon cemberut. "Kalo gendut berarti cowok ngelirik aku karena fisik bukan karena sayang ataupun cinta. Kita gak akan mati dibilang gendut kan?"

Leon menghela napas lega. Leon terkekeh kecil setelah mendengar jawaban dari gadis itu. Entahlah Vika itu sama seperti adiknya polos-polos menyebalkan. Leon sedikit takjub pada Vika. Bisa dikatakan Vika tak sama seperti perempuan pada umumnya yang sering jalan dengannya dan berujung uangnya tandas akibat membelanjakan mereka.

Leon mengambil tangan Vika, menautkan tangan mereka lalu menarik gadis itu ke tempat dimana banyak makanan sesuai keinginan gadis itu.

***

Setelah merapikan tempat tidurnya Ataya turun ke bawah menemui bi Tuti. Bau harum masakan dari arah dapur membuat langkah Ataya semakin cepat berjalan ke sana. Ataya melihat bi Tuti tengah sibuk mengaduk masakan dikuali. Entah apa yang dimasak bi Tuti sepagi ini hingga membuat dirinya benar-benar merasa lapar.

"Bibi masak apa?" tanya Ataya saat sudah sampai di dapur dan memilih berdiri di samping bi Tuti.

Tangannya menopang pada meja dapur melihat apa yang bi Tuti masak. Diliriknya wajan itu.

"Eh, non Taya, ini saya lagi masak tempe goreng," Kata bi Tuti melihat ke arah Ataya sebelum kembali mengaduk masakannya.

"Tempe goreng?"

Bi Tuti mengangguk lalu mengambil sebuah piring tempe goreng yang sudah masak dan menyodorkan pada Ataya. "Ini non, cobain dulu."

ALASKA 2 ✔ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang