"Pada dasarnya Tamu tidak akan masuk jika Tuan Rumahnya tidak membukakan pintu."
Sebelum baca jangan lupa Vote:)
WOI MAKASEH ATAS KOMENTAR GASSPOLL DI PART KEMAREN❤
GASS SEKARANG!!
Ataya tersentak kaget ketika sebuah tangan mengangkat tubuhnya. Ia menyesuaikan matanya memastikan jika dirinya tidak mimpi sedang terbang. Begitu mengetahui itu nyata Ataya langsung mengalungkan tangannya dileher Alaska membuat Alaska menunduk menatap istrinya.
"Maaf," Ataya menautkan alisnya bingung. Setelah sampai di kamar Alaska menjatuhkan tubuh Ataya pelan-pelan di atas kasur. "Maaf untuk apa?" Tanya Ataya.
"Kamu kebangun." Jawab Alaska singkat. Lalu berjalan menuju kamar mandi.
Ataya memijat pelipisnya, rasa pusing yang sejak tadi ia tahan sedikit hilang. Ia lupa, jika dirinya tadi tertidur di sofa ruang tamu saat menonton tv seraya menunggu Alaska pulang. Ataya menyandarkan diri dipunggung kasur. Menatap pintu kamar mandi yang tarkunci dengan suara air turun, menandakan suaminya itu mandi.
Ataya melirik ke arah nakas, ia menganga tak percaya begitu melihat jam sudah pukul setengah 12 malam. Dan Alaska mandi? Astaga! Bisa-bisa suaminya itu sakit.
Ataya ingin beranjak memanggil Alaska namun ia urungkan ketika kepalanya kembali berdenyut. Ia menerutuki dirinya sendiri yang tak bisa menunggu Alaska pulang. Istri macam apa dia?
Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Alaska memakai kaos dan celana selutut. "Kamu udah makan? Maaf, Taya gak nungguin," ucapnya menunduk dan ingin beranjak pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam.
Alaska menahan lengannya dan memaksa Ataya untuk kembali duduk. "Hey it's okay. Aku udah makan." Ataya mendongakan kepalanya bertepatan mata mereka saling bertemu.
"Benaran? Sama siapa?" Tanyanya memastikan. Ataya tak ingin menjadi istri durhaka.
"Hm... Navilun." Ataya menganggukkan kepalanya tak ingin bertanya banyak. "Kenapa pulang lama? Biasanya pulang gak sampai jam segini,"
Alaska merebahkan dirinya lalu merengkuh tubuh mungil istrinya dalam pelukan, tak lupa menarik selimut sampai sebatas dada. "Maaf kayaknya seminggu ini aku pulang lama. Udah tidur... Aku capek, sleep tight my wife." Alaska mengecup dahi Ataya dan memejamkan matanya.
Ataya tak bertanya banyak dan memilih untuk memejamkan mata. Semakin lama ia bertanya maka pusing dikepalanya kian menjadi.
🍁
Matahari menyeruak masuk ke dalam ruangan sepi. Menembus masuk tanpa permisi. Ataya mengernyitkan kepalanya begitu cahaya mengganggu tidurnya. Tangannya meraba-raba ke samping tidak menemukan keberadaan Alaska.
Ataya mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya. Dahinya menyatu begitu tak menemukan keberadaan Alaska. Ataya langsung terduduk mengikat rambutnya dan beranjak pergi ke bawah, tak lupa mencuci wajahnya. Mungkin saja Alaska sudah siap-siap dan menyiapkan sarapan di bawah.
"Kak? Kakak?" Panggil Ataya mulai berubah. Ia akan memanggil Alaska sesuai keinginannya. Ataya menghentikan langkah kakinya di tangga begitu bi Tuti sedang menyiapkan sarapan. "Lho bibi? Kapan balik?" Ataya langsung berlari ke bawah tanpa peduli ia sedang hamil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA 2 ✔ [SEGERA TERBIT]
Roman pour Adolescents[SEQUEL ALASKA] [FOLLOW SEBELUM DIBACA] Sebelum baca cerita ini. Cus baca cerita sebelumnya ALASKA. Kisah seorang gadis mungil, manja, polos dan unik yang menjadi tetangganya dulu dan sebagai adik kelasnya kini telah menjadi istrinya. Seseorang...