💙Bab 4💙

204 75 177
                                    

Aku update!!!
Dan plis, jangan jadi silent readers❤


Senin telah tiba, dimana semua siswa-siswi berkumpul di lapangan SMA 1 Pancasila untuk upacara.Jika kalian belum tau, SMA ini ialah sekolah tertinggi di Bandung. Fasilitas, serta semuanya sudah lengkap disini. Hanya orang-orang berada yang dapat masuk. Atau orang yang mempunyai keterampilan dan prestasi yang tinggi yang bisa.

Anna ke depan bersama Ami. Di sana Anna dapat melihat Angga menjadi pemimpin upacara. Anna sudah semangat mengikuti upacara.

Ami melihat Ketua kelas nya, lalu ia memberi tau Anna. Anna melihat itu mengangguk, lalu menghampiri Ketua Kelas nya itu.

"Nih, gue kasih sesuatu."Ucap Anna.

"Apaan sih ga jelas banget."Ucapnya dengan nada datar serta menerima pemberian Anna. Anna yang melihat itu tersenyum simpul.

Semua berbaris rapi, seragam putih memenuhi lapangan.Setelah upacara selesai Anna memegang pelipisnya.

"Lo pusing Ann?"Ami kuatir.

"Engga, cuma panas."Ami menonyor kepala Anna, bukannya mukanya ia tutupi malah pelipisnya ia pegang.

Anna memasuki kelas nya. Anna bingung harus bagaimana, ia ingin sekali bertemu dengan ayahnya. Namun, setiap ia menanyakan Ayahnya pada ibunya, Ibunya selalu menangis. Jadi Anna sampai sekarang mengira Ayah nya sudah meninggal dan hanya menanyakan tentang ayahnya di saat ibunya ber mood baik.

Anna berencana membawa kotak bekal berisi jengkol hari ini yang sudah ia taruh di laci.Anna bersiap pergi ke kelas Kak Angga.Ami hanya geleng-geleng, ternyata ia memiliki teman yang kelewat stress.

Ia menyusuri koridor kelas,kurang beberapa langkah lagi ia sampai di lantai kelas Kak Angga. Terlihat Angga sedang sibuk,ia menulis sesuatu di lembaran folio. Mungkin tugasnya. Anna tak berfikir panjang, ia masuk dan menaruh bekalnya di atas meja Kak Angga.

Angga melirik sekilas, lalu beralih ke kertasnya kembali, Anna membuka suara.

"Kak Angga, ini ada bekal dari aku.Ini nasi pete jengkol,aku buat sendiri loh khusus Kak Angga."Jelasnya.

"Sttttt, lo bisa diem ga sih?"Bentaknya.

"Kak aku salah apa?"Tanyanya seperti orang bodoh.

"Lo mau tau? Lo itu udah nyusahin hidup gue tau gak?Trus ini apa?"Senyum Anna mengembang karna kotak bekalnya di ambil dari tangannya. Namun hanya sepertinya detik, lalu ia membentuk wajah kecewa saat nasi goreng buatannya di buang ke bawah.

Plakk

Hancur, berantakan nasi Jengkol Anna.Anna meneteskan air mata, Anna mengambil kotak bekalnya dan memilih nasinya untuk dimasukkan ke kotak bekalnya. Karna kata Hanna, ibunya, ia tak boleh membuang-buang nasi.Setelahnya Anna pergi.

"Baru kali ini gue hiks.."

"Nemuin muka malaikat, hati iblis kek lo Kak hiks..."lanjut Anna.

Anna pergi, dan Angga mengacak rambutnya. Anna menangis sembari berjalan kembali ke kelasnya. Semua teman-teman Angga yang melihat, menatap kasian terhadap Anna.

Ganna - [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang