💙Bab 10💙

172 62 116
                                    

Gadis, anak Bu Siyam. Atau seorang yang akrab dengan ibu Anna. Ia anak tunggal di keluarganya. Ayahnya merantau ke luar negeri. Tepatnya negeri Jepang. Keluarga Gadis bukan keluarga main-main, Ayahnya sangat kaya, dan memiliki perusahaan besar dimana-mana.

Dimana ia kenal dengan Angga? Apa hubungannya? Gadis teman TK Angga, begitupun Anna. Namun, Anna tak akrab dengan Angga. Dan SD pun mereka sama-sama pisah. Hingga bertemu dengan penampilan yang berbeda di SMA.

Tidak usah ditanyakan, yang jelas mereka tidak kenal satu sama lain setelah lama berpisah. Tetapi Gadis, ia berteman dengan Angga sedari SMP. Hanya saja, ia berjarak dua tahun dengan Angga. Sedangkan Anna dan Gadis lulus secara bersamaan itupun di TK. Anna tidak bersekolah di Bandung saat itu. Ia mengikuti Ibunya yang berkerja sebagai pembantu di Jakarta.

•••

"Gue sayang sama lo."Angga meninggalkan Anna ke kamar nya.

Anna yang mendapati itu terduduk lemas di atas tangga sambil menangis. Lalu ia jalan dengan tergontai menuju ibunya di bawah.
Ia mendapati ibunya tengah berbaring, dengan memegang dadanya.

Anna menangis mengetahui kesalahannya, seharusnya ia tak membalas perlakuan Angga padanya yang justru malah membuat Hanna sakit.

"Jangan seperti itu ya nak."Ucap Hanna hati-hati.

"Anna minta maaf buk."Anna memeluk Ibunya yang terbaring lemah di kasur. Hanna mengangguk menerima maaf dari Anna.

Hanna mengelus kepala Anna. Ia sangat menyayangi Anna. Juna tidak mengatakan apa yang telah ia perbuat dulu kepada Anna sampai sekarang. Ia hanya takut Anna tak menganggapnya sebagai lelaki yang baik untuk Hanna. Mungkin waktunya belum tepat.

Keesokannya Anna sekolah seperti biasanya. Namun, sekarang ia berangkat dengan Ami. Ada tugas yang harus di selesaikan di luar sekolah kata Anna berpamitan pada Hanna dan Juna. Sedangkan Angga? Ia sudah menghilang dari pagi.

Ami dan Anna menaiki mobil. Anna tak berbicara sama sekali dengan Ami. Mengetahui itu Ami bertanya-tanya. Apa yang salah dari dia hingga Anna tak mau menyapanya? Justru malah fikiran seperti itu yang muncul sekarang dikepalanya.

"Lo kenapa Ann?"Tanya Ami yang tak di respon oleh Anna. Ami menoleh kearah Anna, mendapati ia sedang menangis. Langsung Ami berfikir untuk memberhentikan mobil di pinggir.

"Anna lo kenapa? Lo cerita sama gue!"Tukas Ami.

"G-gue, kenapa orang yang gue suka malah jadi saudara gue sih?"

"Dia tuh nyebelin kesel gue, udah selalu bikin pusing, bikin Ibu gue kumat."

"Yang dia mau itu apa sebenernya? hikss."Ami mengerti keadaan keluarga nya sekarang. Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa.

"Ya udah lo ga usah fikirin, sekarang kita sekolah ok."Ami kembali ke mobilnya. Ia menyetir hingga sampai ke sekolah.

Anna mendapati Angga sedang berboncengan dengan Gadis. Anna menganga ia mengira selama ini yang selalu berboncengan dengan Angga adalah Gadis. Teman kecilnya.

Angga memarkir motornya tepat di samping Ami memarkirkan mobilnya. Namun ada yang berbeda, tidak terlihat bahwa Angga tidak ada raut menyatakan suka dengan Gadis. Itu yang Ami tau.

Ganna - [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang