💙Bab 9💙

159 66 156
                                    

Ada apa dengan Angga? Mengapa dia? Apa hubungannya dengan Gadis?

Pertanyaan itu terus tersirat di pikiran Bima. Sahabat Angga sedari SMP. Baru kali ini dia menyukai seseorang sampai timbul perasaan menuduh ke Angga.

Anna yang berada di rumah sakit sudah dapat di pulangkan. Ia hanya terkena tekanan yang banyak. Dokter menyarankan untuk selalu beristirahat dan tidak memikirkan hal-hal buruk.

Namun, ia tak pernah mencari masalah. Masalah justru yang mencari Anna. Belum lagi ia harus serumah dengan orang yang dicintainya sekaligus orang yang dibencinya.

Angga kembali ke rumah dengan tatapan kosong. Anna, Juna, dan Hanna melihat Angga dengan bingung. Apakah yang terjadi dengan dia?

Menyadari itu Anna membuyarkan lamunan mereka dengan membuka suara.

"Gimana kalo besok kita adain pembagian sup untuk orang tidak mampu?"Usul Anna.

"Kau hanya meminta kado itu,Anakku?"Juna bertanya yang dibalas anggukan oleh Anna.

"Baiklah, Hanna bantu anakmu untuk menyiapkan semuanya."Pinta Juna.

"Baik Mas,Dan untuk kamu Anna mama udah buatin kue buat kamu."Senyum Hanna merekah. Anna pun membalas senyuman itu. Mereka berpelukan. Laki-laki tengah berdiri di atas tangga melihat insiden yang membuat dirinya tersenyum sekaligus menangis.

Bahkan saat Mama ada, kau tidak pernah meluangkan waktumu._Angga.

Angga kembali ke kamarnya, ia yang mengharap akan lebih baik dari sebelumnya. Malah keadaan keluarganya bertambah buruk menurutnya.

Semua kembali sunyi.Malam tiba, Anna mengecek kamar Angga untuk mengajaknya untuk keluar menikmati ulang tahunnya dan ulang tahun Angga yang kebetulan bersamaan, hanya beda tahun saja.

Tetapi, ia tak mendapati Angga di dalam kamarnya. Anna kembali melanjutkan aktivitas nya yaitu membuat sup untuk orang yang tidak mampu. Sesederhana itu cara merayakan ulang tahun nya.

Anna tersenyum senang, hampir seumur hidupnya ia tak pernah merasakan ulang tahun di rayakan.

Dan kebetulan sekarang hari sabtu, hari dimana sekolah libur. Jadi Anna dapat menghabiskan waktunya bersama keluarga.

"Semoga Anna tambah umur,sehat selalu, dan makin sayang sama orang tua."Ucap Juna sambil mengelus lembut rambut Anna.

"Semoga Anna di tambahkan sabarnya, juga semakin dilancarkan kesehariannya."Hanna tersenyum.

"Terima kasih Ibuk,paman."Mereka berpelukan tengah malam.

"Ada sesuatu yang belom Ayah kasih buat kamu."

"Apa paman?"

Juna menyerahkan kotak berisi liontin cantik berwarna abu-abu muda bersimbol Gemini. Anna memeluk Juna.

"Terima kasih yah, paman." Bahkan sampai sekarang Anna tetap menyapa Juna dengan sebutan Paman.

Setelah selesai,Anna dan Hanna serta Juna ke depan rumah membagikan Sup. Dibantu juga oleh Bi Inah.

Gelap masih menutupi sinar, Angga tidak berada di rumah semalaman. Bagaimana dengan ia tidur?Anna terus memikirkan Angga diam-diam.

"Anna, kamu belum tidur."Anna tersenyum. Menyadari ibunya tau kalo ia masih belum tidur.

"Sini deh,buk."Anna menepuk-nepuk kursi panjang yang juga ia duduki.

Hanna menurut. Ia menatap sang gadis. Sambil merangkul tangannya di leher Anna dan menariknya di pangkuan dadanya.

Ganna - [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang