Seperti menggenggam batu erat dan ditujukan untuk dilempar ke siapa atau apa saja demi memuaskan ego serta amarah yang ada. Namun apakah masalah selesai?
Silahkan genggam batu itu, erat-erat hingga tangan memar bahkan terluka. Rasakan memar dan luka tersebut yang hanya akan menyakiti diri sendiri.
Lihatlah keadaan tangan, akankah sembuh dengan mempertahankan si batu yang digenggam dan semakin erat?akankah perasaan kita membaik dengan semakin memar dan terluka nya tangan kita?
Lepaskanlah batu itu perlahan lahan. Pikirkanlah tangan dan sekitar kita jika batu itu dilempar sekuat tenaga. Semua tersakiti, termasuk kita. Biarkan batu itu lepas dari genggaman kita.
Selanjutnya obati tangan kita, rawat memar dan lukanya dengan obat yang sesuai. Mungkin tidak langsung sembuh, memang tidak, jelas tidak. Karena batu tersebut telah ada di genggaman kita lama dan erat.
Namun bukan tidak mungkin tangan kita akan pulih. Terus konsisten, serius, sabar untuk mengobati si tangan.
Mungkin seperti itulah amarah, dendam yang ada di diri ini. Semakin dirasakan, semakin dipelihara dan tidak dikelola untuk mengikhlaskannya, maka semakin dalam diri ini memar dan terluka seperti tangan yang semakin erat memegang batu.
Serba salah. Digenggam, semakin erat maka akan menyakiti diri, dilempar dengan kuat akan menyakiti orang lain.
Maka lepaskan lah perlahan hingga tidak menyakiti siapapun. Lepaskanlah dendam, amarah lalu lakukan perawatan untuk diri sendiri. Lop yu all..💐😘
Pict by : canva
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN CERITA
AcakKetika terasa berat dan penat oleh kehidupan, tidak ada salahnya untuk berbagi namun tetap dekatkan diri dengan Tuhan. Jangan takut akan pendapat orang lain yang tidak membangun karena hidup kita adalah tanggung jawab kita. Jika diperlukan memang le...