Happy Reading...
"Jisoo bisa keruangan saya sekarang." Taehyung menelpon Jisoo melalui telpon kantor yang terhubung diruangannya.
"Baik pak, saya ke ruangan bapak sekarang." Jisoo menutup telpon dan berjalan memasuki ruangan Taehyung. Semenjak rumor kedekatan mereka berdua Taehyung memang jarang memanggil Jisoo keruangannya takut rumor yang beredar semakin menjadi-jadi walaupun yang ada divisi ini hanya ada mereka tapi tetap saja Taehyung sengaja meminimalisir kedekatannya dengan Jisoo saat dikantor.
Jisoo mengetuk pintu ruangan Taehyung dan langsung masuk begitu suara Taehyung terdengar yang menyuruhnya masuk. Jisoo berjalan mendekati Taehyung yang sedang fokus membaca beberapa dokumen. Taehyung langsung menutup dokumen begitu Jisoo berada didepannya.
"Silahkan duduk." Taehyung menatap Jisoo dan kursi yang ada didepannya bergantian, dengan menurut Jisoo duduk menuruti perintah Taehyung karna bagaimanapun Taehyung adalah atasannya.
"Begini Jisoo ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan kepada kamu." Walaupun Taehyung ingin mendekati Jisoo tapi dia tetap memperlakukan Jisoo sama seperti pegawai lainnya dia tidak ingin membeda-bedakan pegawainya.
"Kalau boleh saya tau apa itu ya pak?" Jisoo menatap Taehyung tidak mengerti.
"Kamu tau kan perusahaan akan mengadakan pameran bulan depan?" Jisoo mengangguk, dia masih belum mengerti maksud Taehyung membicarakan perihal pameran kepadanya.
"Nah, saya ingin kamu menjadi ketua penanggung jawab pameran bulan depan, bisa?" Jisoo membulatkan matanya kaget, tentu saja kaget bagaimana bisa Taehyung sepercaya itu padanya? Bukankah ini proyek besar kantornya, dia takut jika tidak bisa bertanggung jawab dengan penuh.
"Kamu tenang saja, nanti kamu akan dibantu oleh Kai, dan beberapa pegawai lainnya." Mengerti kegundahan yang ada dipikiran gadisnya dengan cepat Taehyung menjelaskannya kembali. Mengenai pameran ini Taehyung memang berpikir jika Jisoo sangat pas untuk menjadi ketua penanggung jawab, dia tau Jisoo adalah seorang pekerja keras yang pastinya tidak akan mengecewakan.
"Maaf pak tapi saya tidak bisa, saya tidak ingin menambah rumor yang tidak-tidak tentang saya." Jisoo bergerak gusar, dia ingin secepatnya keluar dari ruangan Taehyung.
"Kamu yakin ingin menolak tawaran saya?" Taehyung mengusap dagunya pelan. "Padahal jika kamu menerima tawaran saya bisa jadi ini untuk ajang membantah omongan mereka yang membicarakan kamu yang tidak-tidak. Saya tau Jisoo kamu bisa melakukan ini terlepas dari saya yang ingin mencoba dekat dengan mu."
"Tapi pak..."
"Pikirkan lagi tawaran saya dengan baik, kamu jangan mencampur adukan urusan pekerjaan dengan rumor yang beredar tentang kita dikantor."
Jisoo mengangguk tidak yakin. "Baik pak akan saya pikirkan dengan baik."
"Yasudah kalo seperti itu, sekarang kamu bisa kembali ke meja mu." Jisoo mengangguk sekali lagi dan berjalan meninggalkan meja Taehyung untuk keluar.
"Jisoo." Panggil Taehyung yang membuat Jisoo menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Taehyung yang sedang menatapnya sendu.
"Saya tau kamu masih kepikiran oleh omongan mereka, tapi saya jamin besok kantor sudah kembali terkendali seperti biasanya." Taehyung tersenyum menenangkan. "Sekarang kamu siap-siap udah waktunya jam pulang kantor, nanti biar saya antar kamu pulang."
Baru saja Jisoo akan membantah tapi terhenti begitu mendengar nada tegas Taehyung. "Dan jangan membantah saya."
Dengan mengangguk lemas, Jisoo membalikan badannya dan keluar meninggalkan ruangan Taehyung. Divisi nya sudah kosong saat ini mengingat ini telah lebih dari lima belas menit waktu pulang dan setaunya mereka tidak memiliki banyak pekerjaan hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Deadline [✔]
ChickLit"Jis, umur mu berapa sekarang?" "Jis, temen mu itu udah punya anak kan?" "Jis, kapan nihh kamu kasih cucu ke mama?" "Jis, mau tante kenalin sama anak kenalan tante?" Jisoo Kanadila perempuan 28 tahun yang selalu di terror kapan nikah sama keluargany...