Happy Reading..
Keberangkatan bersama Jisoo dan Taehyung jadi topik panas di kantor hari ini, ya gimana nggak Hot kalo bos tampan mereka yang dianggap Gay oleh karyawan perempuan berangkat bareng sama salah satu karyawan dan gitu pake ngusap kepala lagi.
Ponsel Jisoo yang biasanya sepi tidak ada notification ya kecuali dari applikasi belanja online yang dimiliki berbunyi memberi tahu jika ada diskon dan segala macam, tapi hari ini tidak, ponsel Jisoo mendadak rame dan semua menanyakan kebenaran gosip yang disampaikan Kai dan Irene. Ya, Irene. Dia bahkan sampai dimasukan grup khusus yang berisi grup gosip hanya untuk memastikan jika gosip yang Kai beri tau itu benar dan tidak Hoax.
Dari semua pesan yang dia terima tidak ada satupun yang Jisoo balas, malas meladeni orang-orang yang mendadak kepo akan dirinya.
Mata Jisoo melirik kaca pembatas yang ada di divisinya, dan mendengus kesal begitu melihat begitu banyak orang yang mendadak lalu-lalang disini."Nohh, liat Bang Kai." Seru Jisoo. "Gara-gara lo, divisi kita mendadak rame sama orang yang kepo sama gue."
Kai tertawa puas dan menghentikan kegiatannya yang sedang mengecek ulang laporan yang baru dia terima. "Yaudah lah Jis, nikmatin aja."
"Gue serasa jadi artis tau nggak." Jisoo mendengus kesal dengan menatap Kai sebal.
"Udah lah Jis, bener kata Kai nikmatin aja, paling-paling juga cuman seminggu lo kaya gini." Irene ikut menimpali.
"Lo juga si mbak, kenapa ikut-ikutan si Bang Kai ini sebar berita kaya gitu." Kali ini Jisoo menggerutu kesal dengan Irene yang tersenyum geli melihat kegelisahan Jisoo.
"Ya gimana ya Jis, gue keburu greget si sama lo, jadi cewek kok kelewat nggak peka nya." Irene berdiri dari kursi nya dan berjalan mendekati tempat Jisoo, kebetulan saat ini sedang jam makan siang jadi Irene berani mendekati Jisoo tanpa takut kena tegur Taehyung.
Jisoo peka kok amat sangat peka apa maksud tindakan Taehyung beberapa hari ini sama dia, tapi dia cuman ngerasa nggak pantes sama Taehyung. Taehyung dari keluarga terpandang, memiliki jabatan yang bagus dan masih banyak lagi yang membuatnya tampak sulit dijangkau oleh Jisoo.
Jadi sekarang lebih baik Jisoo pura-pura tidak mengerti pada tindakan Taehyung agar Taehyung capek dengannya dan perlahan menjauhinya. Jisoo tau keputusannya terdengar sangat egois, tapi hei siapa si perempuan yang nggak insecure di deketin sama Taehyung, ya kecuali kalo dia berasal dari keluarga terpandang seperti Taehyung.
"Apaan si mbak." Kilah Jisoo.
"Gue jadi curiga tau nggak si Jis, lo itu bukan cewek yang mendadak bego kalo dideketin laki-laki ya, tapi kenapa sama pak Taehyung lo jadi gini." Irene memicing mata curiga. "Atau selama ini lo cuman pura-pura nggak peka ya?" Tuding Irene yang memang tepat sasaran.
Jisoo membuang wajahnya ke sembarang arah apapun itu kecuali wajah Irene yang masih menatapnya curiga.
"Makan yuk, laper nih." Jennie berdiri diantara mereka berdua sembari mengusap perutnya pelan.
Thanks god
Jisoo tidak bisa tidak menghembuskan nafas lega begitu mendengar ajakan Jennie, dan sepertinya Irene juga tidak ingin memperpanjang tudihannya pada Jisoo.
Irene mengangguk. "Tunggu, gue ambil dompet dulu."
Jisoo langsung membereskan pekerjaan kantornya dan mematikan komputer miliknya sebelum mengambil dompet dan berdiri di depan Jennie.
"Ayok." Ajak Irene setelah selesai mengambil dompet miliknya.
"Kai nggak ikut Jen?" Tanya Jisoo begitu menyadari mereka hanya pergi bertiga saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Deadline [✔]
ChickLit"Jis, umur mu berapa sekarang?" "Jis, temen mu itu udah punya anak kan?" "Jis, kapan nihh kamu kasih cucu ke mama?" "Jis, mau tante kenalin sama anak kenalan tante?" Jisoo Kanadila perempuan 28 tahun yang selalu di terror kapan nikah sama keluargany...