PROLOG

4.7K 276 4
                                    

Gadis yang masih memakai seragam sekolah berserta tasnya itu tak memperdulikan keadaan sekitar. Dia terus menyusuri jalan yang tak berpengujung itu dengan kaki mungilnya yang masih terbalut  sepatu hitam miliknya, lengkap koas kaki berlogo. Bunyi petir yang bersautan di atas langit gelap seolah mengiringi langkah kakinya yang tersamarkan kali itu. Dirinya rela menerobos air-air yang berguguran tak terhitung  jumlahnya dengan keadaan tidak baik-baik saja. Matanya sebam, hidungnya memerah, serta wajah dan bibirnya pucat. Tak ada seorang pun yang menyasikannya, karena ditempatnya berpijak memang tidak ada makhluk bernafas lainnya kecuali pohon-pohon yang berdiri kokok di pinggir sana.

Terjatuh. Tubuhnya tertarik searah oleh grativasi bumi saat keseimbangan tubuhnya oleng akibat tak sengaja menginjak salah satu tali sepatunya yang  terlepas. Kata maca kudanya pun terlempar jauh dari tempatnya terjatuh membuat pandanganya buram, seolah tak cukup sampai disitu kedua kakinya bahkan terluka dan berdarah sebab membentur kasarnya aspal.

Bibirnya bergetar, lengkap sudah rasa sakitnya. Pikirnya. Batin dan raganya telah terluka, apa yang lebih dari ini lagi?. Batinnya telah hancur menerima kenyataan hari ini dan raganya seolah mendukung dengan memberikan luka baru?. Sungguh ini sangat menyakitkan. Seluruh dalam tubuhnya telah hancur dan dapatkah dia memperbaiknya lagi?.

"Ada apa dengan hari ini tuhan, kenapa aku harus menerima fakta yang sangat menyedihkan?" Kedua tangannya menangkup seluruh wajahnya. Bibirnya terus terisak diiringi germicik air yang kian lebat. "Apa salah dengan mencintainya, aku hanyalah manusia biasa. Tak akan bisa memilih kepada dan untuk siapa melabuhkan hati!" Lirihnya.

Kedua tangannya telah terlepas untuk menutupi seluruh wajahnya. Sepasang mata itu terpejam sesaat menyelami kenangan-kenangan yang selama ini dia lalui dengan tercinta. Butuh beberapa menit untuk membuatnya tersadar dan membuka matanya. Sorot matanya telah berubah, kosong dan tajam. Seolah tak ada pancaran hidup di dalam sana. Kedua tangannya terkepal erat di kedua sisi pahanya. Apa yang dia rasakan telah dinodai oleh kebusukan orang-orang terkasihnya.

"Baiklah jika ini maunya. Aku akan menerima permainan ini dengan hati yang telah kalian hancurkan, hingga tak akan mungkin aku melupakan hari ini". Bibir yang sebelumnya bergetar tersebut kini telah melapalkan kalimat tajam nan menusuk untuk pertama kalinya. Kepalan tangannya semakin mengerat hingga tak terasa kuku jarinya menyakiti telapak tanganya.

"Sekarang aku tak akan berdiam diri seperti orang bodoh lagi. Kalian bisa sepuas-puasnya merayakan kemenangan yang berdurasi singkat itu. Tapi setelah ini permainan ini akan berbalik untuk kalian semua." Senyum bak psikopat hadir dalam bibir pucat tersebut. Semuanya telah mati untuk dirinya yang dulu, kini hanya kehidupan baru yang sebenarnya telah dimulai. Balas dendam dan abisi segera di mulai.

Kepalanya sedikit menunduk untuk melihat nama tagnya. Secara sengaja dia membuka jarum yang melekatkan namanya di seragamnya. Melepasnya dan memandang sejenak nama yang tertera disana. Matanya masih dapat melihat dengan jelas karena memang dia tidak begitu rabun. Membacanya berulang kali walau sebenarnya dia sudah apal di luar kepala.

Park Sooyoung.

"Terutama untuk kalian berdua. Bae Joohyun dan Kim Taehyung." Lanjutnya seraya membuang nama tagnya jauh ke depan sana agar tak akan yang bisa menemukannya. Ketahuilah bahwa tekatnya tak main-main untuk membalas dendam perbuatan-perbuatan makhluk tak berperasaan itu.

Dan langkah pertamanya adalah membuang jauh kenangan lama dan memulai perjalanan baru.

Cerita pertama aku setelah bergabung di wattpad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita pertama aku setelah bergabung di wattpad.
Aku tidak tahu apakah cerita akan berjalan secara lancar atau terhenti karena kerikil-kerilik kecil di tengah perjalanan nanti.
Tapi berilah dukungannya untukku agar dapat lanjut hingga tamat, bahkan kalau bisa ada sekuelnya....

I'M FALSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang