Bagian Dua Belas

1.1K 140 9
                                    

Ketika memelukmu harus menantikan kesempatan kedua, sejujurnya aku tak sanggup.

Ketika memelukmu harus menantikan kesempatan kedua, sejujurnya aku tak sanggup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit jingga telah menyelimuti kota. Kepadatan dan kebisingan di jalan raya seolah menjadi paranoma khas untuk setiap sore. Gemerlap lampu yang lambat laut mamancarkan cahaya di setiap ujung jalan, menandakan bahwa matahari telah terbenam indah di ufuk barat.

Sooyoung duduk tenang di samping kursi pengemudi. Pandangan kedua matanya terbuang kearah jendela mobil, yang menampilkan pemandangan berubah-ubah di setiap laju keempat roda mobil ia tumpangi. Kedua belah bibirnya terkatup tanpa sedikitipun menimbulkan suara. Tapi tidak di dalam tubuhnya. Jantungnya memompa cepat sesaat pikirannya merekam kejadiaan yang tak terduga yang dilakukan sang pelaku. Tindakan yang seharusnya Sooyoung benci, namun jantungnya malah sebaliknya. Jauh di dalam hatinya ada rasa aneh yang sempat membuatnya terbuai dengan kerinduan. Tanpa sadar ia mengela nafas panjang, menetralkan pikiran dan hatinya yang tak sejalan.

"Soal tadi, maafkan aku."

Bibir Taehyung terbuka setelah beberapa menit mobil yang mereka tumpangi meninggalkan perkarangan rumahnya. Meski begitu, suasana canggung diantara keduanya masih terasa.

"Pasti kelancanganku membuatmu merasa tidak nyaman." Lanjutnya, dengan sesekali menengok ke tempat duduk cewek itu.

"Entah bagaimana aku bisa sereflek itu mencium dahimu Soo. Badan dan tanganku seolah bergerak dengan sendirinya."

Taehyung menjeda ucapannya untuk menanti tanggapan yang Sooyoung layangkan, namun sepertinya gadis itu terlalu bersenang-senang dalam kediamannya.

"Apa mungkin ini karena aku terlalu merindukanmu?."

Sooyoung masih diam. Bibirnya terlalu kelu untuk sekedar menyahuti bahkan untuk menoleh tepat di depan wajah tampan lelaki itu. Perasaannya terlalu kacau untuk menerima atau membenci situasi sekarang.

"Soo tolong jangan diam saja. Setidaknya menoleh lah padaku." Taehyung sedikit merengek sangking frustasinya. Pria itu bahkan memayunkan bibirnya tanda kesal.

Wanita berambut panjang itu terkejut dalam diam. Tak pernah terbayang jika dia akan mendengarkan rengekan Taehyung lagi. Terakhir saat mereka masih duduk di bangku SMP, dan itu sudah sangat lama. Ini sedikit membuatnya merasa aneh dikarenakan situasi sekarang.

"Kim, tolong berhenti saja di ujang jalan saja."

"Kenapa?, kau butuh sesuatu?"

"Tidak. Aku hanya tidak ingin berlama-lama di dalam mobil yang sama dan akhirnya membuatku semakin muak denganmu."

Raut wajah Taehyung mengeruh, rasa senangnya seketika lenyap saat Sooyoung kembali pada sifat awalnya. Padahal Taehyung sempat berpikir Sooyoung sudah mulai mencair dan sedikit demi sedikit telah menerimanya karena gadis itu telah memanggil nama aslinya tadi.

I'M FALSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang