Bagian Dua Puluh Dua

1.2K 143 25
                                    

Cintalah yang menarikku untuk merasakan kesakitan dan penderitanmu.

Sudah menit-menit berlalu, tapi Taehyung masih berdiam diri dikursi panjang yang berada disudut taman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah menit-menit berlalu, tapi Taehyung masih berdiam diri dikursi panjang yang berada disudut taman. Laki-laki yang masih menggunakan seragam sekolahnya tersebut tak lantas pulang kerumah melainkan melamun ditengah tempat yang mulai sepi karena malam akan menjemput.

Taman yang dia kunjungi bukanlah taman biasa, tetapi taman penuh kenangan yang indah dengan Sooyoung. Segala hal kebersamaan mereka akan selalu berkaitan dengan tempat ini. Mulai dari pertemuan mereka yang terjadi setiap malam, hingga sebuah janji terucap disaksiakan oleh tumbuhan disini. Taehyung masih mengingatnya, itu sangat menyesakkan untuk kembali dia ingat.

"Jika aku tak terlalu egois untuk mementingkan diriku sendiri, apa keadaan seperti ini akan terjadi?" Laki-laki itu terkekeh miris.

Tentu saja tak ada yang tahu tentang kemungkinan tersebut. Apa jalan cerita seperti ini akan berubah jika Taehyung memperbaiki sikapnya pada Sooyoung dahulu?. Walaupun dipikirkan terlalu dalampun tak akan merubah takdir yang telah berjalan. Ingatlah waktu tak akan bisa diputar ulang.

"Sooyoung aku sangat merindukanmu, benar-benar merindukanmu." Gumam Taehyung yang hanya dijawab oleh terpaan angin sore saja. Lirihan suara angin seakan menjawab ungkapannya yang begitu dalam untuk Sooyoung. Serta godaan angin yang berhembus kesana kemari semakin mengetarkan hatinya akan kerinduan pada Sooyoung.

"Kau tahu bahkan hatiku seolah mati rasa karena sudah terlalu banyak terisi oleh kerinduanku padamu." Lanjutnya tanpa peduli jika hanya dia saja yang berada di tempat ini. Tanpa ada seseorang yang menemaninya.

"Sooyoung apapun keadaannya nanti, percayalah aku akan tetap bersamamu." Sekali lagi gumamnya.

Dan detik berikutnya mata Taehyung terpejam. Saat angin menyapu mukanya, dia dapat merasakan suatu kehangatan disana.

Ingin rasanya kedua kakinya berlari menuju rumah sakit tempat Sooyoung tertidur cantik. Menggengam kelima jari lentiknya untuk mengatakan secara tersirat jika Sooyoung tak sendiri, Taehyung selalu bersamanya. Mengecup telapak tangan yang digengamanya untuk menjelaskan bahwa ia begitu mencintai dan takut kehilangan Sooyoung. Mengelus dahi yang pernah ia cium dulu penuh dengan perasaan, menjelaskan jika Taehyung tak akan pernah berhenti menyanyangi Sooyoung mulai hari ini sampai kapanpun, selamanya.

Dan yang terakhir Taehyung akan menangis. Mengeluarkan seluruh air matanya didepan Sooyoung. Biarkan gadis itu tahu jika dia sangat tersiksa dan tak bahagia dengan kejadian ini. Taehyung benar-benar tak berdaya.

"Seorang murid disekolah yang terkemuka tak pantas untuk duduk melamun disini, disaat jam pulang sudah berdering dari sejam yang lalu." Suara tersebut sedikit tertawa pelan. "Orang-orang akan berpikir sekolahmu tak mengajarkan kedisplinan untuk pulang tepat waktu."

Reflek Taehyung membuka matanya saat mendengar suara khas perempuan. Lantas laki-laki itu menengok kearah samping, dan ternyata kursi disebelah kirinya telah terduduki seorang gadis. Dahi Taehyung berlombang saat wanita itu memakai pakaian yang mirip dengan seragam miliknya.

I'M FALSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang