Bagian Tujuh

1.2K 168 13
                                    

Ada saatnya aku dan kamu bersama dalam cerita yang disebut Kita.

Sinar mentari pagi muncul dari ujuk timur sedikit mengusuki gadis tengah tidur di atas kasurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar mentari pagi muncul dari ujuk timur sedikit mengusuki gadis tengah tidur di atas kasurnya. Dipelukannya masih terdapat figura yang sepanjang hari kemarin menjadi saksi tangisannya.

Irene. Setelah menangis, dia tanpa sadar tertidur dengan keadaan yang berantakan. Masih dengan memakai seragam sekolah, rambutnya yang kusut, serta make up yang sudah luntur akibat air matanya. Penampilannya telihat sangat mengerikan jika diperhatikan oleh orang yang melihatnya dengan jarak yang dekat.

"Enggh..." Irenepun melenguh saat cahaya menyinari wajahnya langsung melalui jendela yang tirainya tidak ditutup.

Dengan kesadaran yang masih belum penuh, Irene bangun dari rebahannya dan duduk di atas kasurnya. Dia masih berdiam diri untuk memproses sekitar. Matanya yang setengah terbuka itu, mengedar ke sekitar kamarnya yang bernuasa merah muda. Hingga pandangannya berhenti pada cermin tempatnya berias yang menghadap langsung kearah ranjangnya.

"Aaaaaaaaa!" Teriak Irene dengan molotot dan horor. Kedua tangannya menangkup pipinya memastikan bahwa apa yang dia lihat memang wajahnya.

Dengan pandangan yang sangat tercengang, Irene tak percaya bahwa bayangan itu adalah dirinya.

"Astaga Irene, kau kenapa?!" Jennie dan Jisoo datang bersama dengan pandangan cemas. Membuka pintu dengan kasar dan terburu-buru.

Siapa yang tidak cemas, saat teriakan keras Irene memekikan telinga mereka yang saat itu sedang di lantai bawah membantu para pekerja rumah Irene menyiapkan sarapan. Pikiran mereka berdua langsung menuju hal yang negatif mengingat kondisi Irene terakhir kali. Jennie dan Jisoo juga bersepakat untuk menginap supaya menjaga dan mencegah Irene dari hal-hal yang tak di inginkan. Lagipula orangtua Irene sedang ada perjalanan bisnis ke luar negeri selama yang tidak ditentukan.

"Ada dengan wajahku, mengapa bisa jadi begini?" Irene histeris. Wajah cantiknya kini telah berubah menjadi seperti hantu yang sangat menyeramkan.

Jennie dan Jisoo menghela nafas lega. Ternyata pikiran negatif mereka tidak menjadi kenyataan.

"Kau lupa dengan kejadian kemarin?" Ujar Jennie seraya berjalan mendekat ke arah Irene dan duduk dipinggiran kasur.

Jisoo pun melakukan hal sama, namun dia tak duduk seperti yang Jennie lakukan. Jisoo masih berdiri dalam terdiamnya. Jennie sudah menceritakan semuanya tentang Irene yang tidak dia ketahui. Dalam hatinya Jisoo masih tak mempercayai bahwa Irene akan berbuat hal yang tidak baik. Merebut pacar orang?. Jisoo tak habis pikir.

Irene memandang Jennie dan Jisoo bergantian. Kebingungan tercetak di air muka Irene. "Kejadian? Kejadian bagaimana dan apa, aku tidak mengingatnya."

Jennie terdiam, kemudian dia menoleh kebelakang melihat Jisoo. Mereka berdua terlihat berbicara lewat mata masing-masing.

"Hei.. kenapa kalian saling memandang? Jelaskan padaku ada apa dengan kemarin?" Irene mengebu-gebu menuntut jawaban dari kedua sahabatnya ini.

I'M FALSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang