Selamat membaca....
🐣🐣🐣
Author POV
"Pagi". Sapa Aliya dengan cerianya menuruni satu persatu anak tangga.
"Pagi juga sayang, yuk ah cepet sarapan nanti kamu telat lagi berangkat sekolahnya". Jawab Sarah sambil menyiapkan makanan untuk anaknya.
"Papah mana Mah, tumben jam segini belum turun juga". Bingung Aliya, biasanya Papah nya jam segini sudah stand bye duduk sambil baca koran, tapi hari ini dia tak melihat Papahnya. Kemanakah gerangan Papah nya.
"Papah udah berangkat dari tadi, katanya sih ada urusan mendadak yang gak bisa ditunda, jadi khusus hari ini kamu berangkat sekolahnya naik angkot yah".jawab Sarah dengan senyuman yang menurut Aliya menyebalkan. Bagaimana bisa seorang Aliya kembarannya Raisa berangkat sekolah pake angkot sih, apa kata Justin Bieber nanti.
"Tapi kan Mah". Belum selesai Aliya melayangkan protesannya, Sang Mamah dengan santainya memotong ucapannya.
"Ehhh gak ada tapi tapian yah, sekarang kamu makan terus berangkat, nanti telat lagi, kan hari ini hari Senin ada upacara"
Hampir saja dirinya lupa kalau hari ini ada upacara, untung Mamah nya dengan baik hati nya mengingatkan Aliya.
Dan acara sarapan hari ini dijalani dengan tenang oleh sepasang anak dan ibunya, walaupun masih ada rasa kesal di hati sang anak mengingat bahwa dirinya harus naik angkot ke sekolah.
🐣🐣🐣
Setelah selesai dengan sarapannya, Aliya segera pamitan pada Mamah nya untuk berangkat sekolah.
Terpaksa dia harus jalan kaki sampai jalan raya, yah wajar karena Aliya kan tinggalnya di komplek perumahan jadi mana mungkin ada angkot lewat, ngaco.Baru juga setengah jalan, tiba-tiba melintas sebuah motor besar ( tau gak sih itu kayak motornya si boy) berwarna merah melaju begitu saja melewati dirinya yang sedang jalan kaki dengan malas-malasan. Seketika rasa kesal menyergapinya, dia tahu orang itu siapa, yah siapa lagi kalau bukan sang pujaan hati, Tama.
Kenapa dengan santainya Tama melewatinya tanpa ada basa basi mengajaknya untuk berangkat bareng ke sekolah, kan mereka juga satu sekolahan, memang dasar Tama si pria cuek (hanya pada dirinya sih), tapi tetap saja Aliya suka. Hehehe.
Dia tahu Tama membencinya, tapi bisakan sebagai seorang tetangga basa basi mengajaknya untuk pergi bareng yang tentu saja bila itu terjadi Aliya akan dengan sangat senang hati menerimanya. Tapi itu semua mustahil.
Ah sudahlah daripada memikirkan pria cuek itu mendingan Aliya meneruskan jalannya agar cepat sampai jalan raya.🐣🐣🐣
Upacara telah berjalan dengan sempurna tanpa ada kekurangan sedikitpun. Para siswa dan siswi langsung berhamburan membubarkan diri menuju kelasnya masing-masing, ada juga yang berbelok ke kantin sekedar mengisi perut setelah setengah jam berdiri di bawah teriknya matahari, dan itulah yang dilakukan Aliya dan dua kawannya, Rini dan Anggi, mereka lebih memilih pergi ke kantin sebentar untuk mengisi perutnya lalu setelah itu baru kembali ke kelas.
"Ehh mau rasa apa?". Tanya Anggi kepada kedua temannya ketika sedang memilih roti isi.
"Coklat aja deh". Jawab Aliya sambil mengelap keringatnya.
"Iya gue juga samain aja deh". Balas Rini dengan wajah lelahnya.
Setelah membayar pesanan pada penjaga kantin, mereka bertiga berbalik menuju kelas mereka XI MIPA 2.
Tiba-tiba saat sedang berjalan di koridor tanpa sengaja Aliya melihat Tama dan Tiara sedang berjalan berdua dengan sebelah tangan Tiara mengapit sebelah tangan kanan Tama dan itu sukses membuat perasaan Aliya hancur, kapan dirinya bisa seperti itu dengan Tama, berpegangan tangan. Jangankan untuk berpegangan tangan, melihatnya saja Tama malas. Dan hal yang sukses membuat hati Alya sakit adalah mereka berdua berjalan melewati dirinya dan kedua temannya dengan tertawa lepas seperti tanpa beban dan tak sedikitpun Tama meliriknya. Hancur hati Alya melihatnya, tapi tetap saja dia tak bisa melupakan seorang Tama dari hatinya.
Anggi dan Rini yang melihatnya pun ikut prihatin dengan sahabatnya, mereka tahu perasaan Aliya terhadap Tama dan mereka pikir kenapa wanita secantik Aliya bisa tertarik pada Tama yang jelas-jelas tak peduli padanya, padahal kalau Aliya membuka mata dan hatinya masih banyak laki-laki yang mencoba untuk mendekatinya, tapi tetap saja Aliya hanya fokus pada Tama.TBC
Typo bertebaran...
Maaf bila ada kesalahan dan penempatan kata yang salah.
Semoga kalian suka dengan ceritanya.See you🐣
yoonbinaa🥀

KAMU SEDANG MEMBACA
Adhitama Saputra (END)
ChickLitTidak ada salahnya kan dengan jatuh cinta? Tidak ada yang melarang dan juga tidak ada undang-undang yang melarang atau mengharamkan jatuh cinta. Namun salahnya Aliya memilih jatuh cinta pada orang yang jelas-jelas tidak bisa diharapkan sama sekali. ...