PART 23

117 12 4
                                        

Yuhuuu ketemu lagi...
Maaf ya gak nempatin janji buat up seminggu setelah part21/22🙏🏻 Sumpah itu tuh aku lupa. Benar-benar lupa😭 Aku ngerasa berdosa banget gak nepatin janji. Aku benar-benar minta maaf ya sama kalian yg udah setia nunggu cerita ini up😭

Dan sekarang up nya double yah sesuai janji waktu itu..

Dan...

Jangan lupa vote yah dan follow

Typo bertebaran...

Happy Reading^_^

🐣🐣🐣

Author POV

"Akhirnya." Lirih Aliya sembari menyandarkan punggungnya di sandaran sofa yang berada di kamarnya. Dia merasa lelah setelah hampir dua jam sibuk mempersiapkan barang bawaannya untuk di Bandung nanti.

Rencananya sore ini dia dan keluarga Tama akan pergi berkunjung ke rumah orangtua Tina. Aliya tidak menyangka bahwa ajakan Tina yang akan mengajaknya ke Bandung itu benar adanya. Awalnya Aliya kira itu hanya basa-basi Tina saja. Namun perkiraan Aliya tidak tepat. Aliya sempat kaget saat tiba-tiba saja Mamahnya datang ke kamarnya dan langsung menyuruh Aliya untuk berbenah. Awalnya Aliya bingung dengan sikap Mamahnya itu. Namun sang Mamah memberitahu bahwa sore nanti dia harus ikut keluarga Tina ke Bandung.

"Udah semuanya kan. Gak ada yang ketinggalan?" Tanya Sarah sambil duduk di samping Aliya.

Aliya hanya mengangguk. Dia sudah tak bisa lagi mengeluarkan kata-kata karena terlalu lelah.

"Yasudah sekarang kamu istirahat dulu. Nanti Mamah bangunin." Sarah menepuk bahu Aliya dengan pelan lalu meninggalkan anaknya.

Sesuai perintah sang Mamah, Aliya memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhnya sebentar di kasur empuk kesayangannya. Sebelum matanya terpejam, Aliya sempat memanjatkan doa agar perjalanan nanti sore berjalan lancar.

🐣🐣🐣

"Jaga diri ya. Jangan ngerepotin Tante Tina. Yang nurut, jangan bandel!" Perintah Sarah namun masih dengan nada lembut sembari mengelus kepala Aliya. Aliya langsung memeluk sang Mamah. Entah kenapa kali ini dia merasa tak rela harus meninggalkan kedua orangtuanya walaupun untuk beberapa hari saja. Padahal Aliya sudah sering berlibur di rumah saudaranya tanpa ditemani kedua orangtuanya.

"Jangan nangis!" Sentak Sarah saat merasakan bahunya sedikit basah dan mendengar suara isakan kecil.

Aliya melepaskan diri dari pelukan sang Mamah dan menatapnya dengan sendu sembari mengusap air matanya dengan pelan.

"Mamah jangan rindu ya sama Yaya. Yaya cuman sebentar kok di Bandungnya."

"Mamah rindu sama kamu? Gak salah?" Balas Sarah sembari menampilkan ekspresi tengil yang membuat Aliya sangat kesal. Mamahnya ini memang pintar sekali merusak suasana.

Sementara itu, keluarga Tama yang sedari tadi menyaksikan interaksi Aliya dan Sarah hanya bisa tertawa pelan melihat tingkah mereka berdua.

"Udah dulu perpisahannya. Sekarang waktunya berangkat ya, supaya gak kemalaman sampai di Bandung nya." Ujar Doni sembari menatap Aliya dengan lembut.

"Benar tuh kata Doni. Apalagi sekarang musim liburan, takutnya macet di jalan. Udahan dulu ya drama menye-menye nya. Sekarang waktunya Yaya berangkat ke Bandung." Anton akhirnya buka suara setelah sedari tadi hanya diam menyaksikan drama yang ditampilkan istri dan anaknya.

"Yasudah. Yaya pamit ya Mah,Pah."

Tina berjalan mendekati Aliya dan merangkul pundaknya dengan lembut.

Adhitama Saputra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang