PART 19

213 24 6
                                        


Jangan lupa bintangnya yah..

Typo bertebaran...

Happy Reading^_^

🐣🐣🐣

Author POV

Hari ini adalah hari pertama ujian semester ganjil. Hampir semua murid sudah berada sekolah karena takut terlambat. Begitupun dengan Tama. Dia sudah berada di sekolah dari beberapa menit yang lalu dan mencari ruangan yang akan di tempatnya selama seminggu ini. Setelah menemukan ruangannya,Tama segera masuk ke dalam dan mencari bangku yang tertempel identitas dirinya. Dia berdiri di samping bangku miliknya dan melihat identitas orang yang duduk di depannya.

"Abdul Gunawan." Gumamnya. Kemudian dia melirik ke samping identitas milik Abdul. Dia penasaran siapakah orang yang sebangku dengan teman sekelasnya itu.

"Aliya Kirana." Gumamnya kembali. Tidak ada ekspresi apapun dari wajahnya dan memilih duduk di bangkunya.

"Abdul Gunawan dan Aliya Kirana." Ucapnya sembari menyenderkan punggungnya di sandaran kursi. Namun,beberapa detik kemudian dia menegakkan kembali badannya dengan mata melotot saat mengingat nama yang di sebutkannya barusan. Aliya Kirana? Ini bukan Aliya yang di kenalnya kan? Alias adek kelasnya,tetangganya,orang yang dulu suka pecicilan sama Tama? Dan Aliya yang sekarang sudah menemp-...

"Pagi Pak Boss..!" Teriakan dari suara yang sangat di kenalnya membuat pikiran Tama buyar seketika dan membuat pandangannya dan beberapa orang yang sudah berada di ruangan tersebut beralih menatap pintu masuk,dimana orang yang tadi berteriak sedang berdiri di ambang pintu dengan cengiran khas-nya.

"Tumben jam segini udah anteng duduk di kelas." Ucap orang tersebut yang tak lain adalah Ariq. Dihampirinya Tama dan duduk tepat di hadapan Tama.

"Lo sendirian?" Tanya Tama dengan heran.

Ariq  yang sedang mengambil handphone nya di saku langsung menatap Tama dengan heran. "Maksudnya?"

"Lo datangnya sendirian?"

"Ya iyalah... Mau sama siapa lagi? Gue kan jomblo!" Ucap Ariq dengan sedikit keras.

Tama mendelik dengan sebal. "Maksudnya lo gak bareng sama Satria?"

"Ohh itu maksudnya... Makanya kalau ngomong tuh yang jelas dong jangan ambigu kayak gitu haha.." Ariq sedikit tertawa dengan malu.

"Gue juga tahu kalau lo jomblo! Bakal ada bencana kalau sampai ada yang mau sama lo!" Ucap Tama dengan santai yang membuat Ariq mendelik dengan kesal.

"Jadi,Satria mana?" Tanya Tama dengan menatap Ariq.

"Ya di ruangan sebelah lah. Dia kan gak seruangan sama kita." Jawab Ariq sembari memainkan handphone nya.

"Ohh." Respon Tama lalu mengeluarkan buku dari dalam tasnya. Dia ingin mengulang kembali materi yang semalam di pelajari nya.

"Tam!" Panggil Ariq tanpa mengalihkan pandangan dari handphone nya.

"Hmm." Tama mengalihkan pandangannya dari buku dan menatap Ariq dengan datar.

Ariq menatap  Tama dengan intens seakan-akan akan mengucapkan hal yang serius pada Tama.

"Masa semalam gue di tembak tante-tante lewat DM!!" Ucap Ariq dengan cepat sembari menampilkan cengiran andalannya.

"Gue kira ada apa. Gak jelas lo!!!" Sentak Tama dan kembali fokus pada bukunya.

"Yeehh denger-"

"Sumpah ganteng banget Ya!! Gue aja semalam gak bisa tidur gara-gara kebayang terus sama mukanya si Mas ganteng!!"

Adhitama Saputra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang