Jangan lupa bintangnya yaa:-*
Typo bertebaran..
Happy Reading^_^
🐣🐣🐣
Author POV
Saat ini semua orang di rumah Tama sudah berkumpul di meja makan. Yah untuk apa lagi kalau bukan untuk melaksanakan ritual makan malam. Dengan Aliya yang sedang membantu Tina dan yang lainnya menunggu di meja makan.
Oh ya Doni juga sudah kembali dari luar kotanya tadi siang. Dan Tama juga sudah bersikap kembali seperti semula,tak seperti tadi saat pulang sekolah,dimana Tama yang terlihat marah. Menurut Aliya.
Makanan pun telah siap dimeja dan disambut heboh oleh Visha yang sudah menahan kelaparan dari tadi. Kali ini yang menyendok kan nasi ke piring dilakukan Tina bukan Aliya.
"Abang simpen dulu handphone nya. Ini waktunya makan!!" Tegas Doni saat melihat Tama terus sibuk dengan handphone nya. Biasa,main game cacing alaska.
"Sebentar Yah." Halus Tama masih tetap fokus pada handphone nya. Aliya menatap heran Tama,semenjak dari pulang sekolah,Tama sibuk dengan cacing alaskanya. Tama memang benar-benar sudah kecanduan.
Doni mendengus keras melihatnya.
"Abang.." Lembut Tina menyentuh tangan anaknya yang duduk disampingnya. "Simpen dulu handphone nya Sayang. Gak baik loh,kita kan mau makan." Kata Tina pelan,namun tetap tegas.
Tama pun menyimpan handphone nya kembali dan mendongak menatap Bundanya. "Maaf Bun."
"Sama Ayah minta maaf nya!" Pelan Tina.
Tama mengalihkan pandangannya menatap sang Ayah. "Yah maafin Tama."
"Hmm. Cukup kali ini saja ya Bang. Jangan sampai terulang lagi!!" Tegas Doni yang diangguki Tama.
"Yaudah yuk,dimulai makannya. Nanti keburu dingin." Ajak Tina mencairkan suasana yang langsung ditangkap dengan baik oleh Visha.
"Ya ih. Visha udah lapar!"
"Sabar Dek." Kata Tina sambil terkekeh.
"Abang pimpin doa!" Titah Doni yang langsung di angguki Tama. Mereka pun menyantap makan malam kali ini dengan hikmat tanpa ada seorang pun yang buka suara selama proses makan,karena itulah memang peraturan dirumah ini. Tidak boleh ada yang bicara saat makan.
🐣🐣🐣
Setelah membantu Tina mencuci piring,Aliya langsung pergi menuju taman belakang rumah Tama sambil membawa minuman susu coklat hangat kesukaannya. Aliya duduk di kursi yang terdapat disana sambil memandang langit malam yang penuh dengan taburan bintang. Memikirkan kabar orangtuanya saat ini,sungguh Aliya sangat rindu pada Papah Mamahnya. Sudah hampir empat hari Aliya ditinggal kedua orangtuanya. Aliya rindu ocehan Mamahnya dan Aliya juga rindu berkumpul bersama kedua orangtuanya.
"Indah banget ya bintangnya,sampai gak berkedip sama sekali." Ucap tiba-tiba Tama yang sudah duduk disamping Aliya dan membuat Aliya terlonjak kaget. Sejak kapan Tama berada di sini?!
"..." Aliya tak menjawab dan lebih memilih diam sembari menatap Tama bingung.
"Tadi saya cari kamu kemana-mana,tapi gak ada. Eehh tahu nya di sini." Jelas Tama seakan mengerti arti tatapan Aliya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adhitama Saputra (END)
ChickLitTidak ada salahnya kan dengan jatuh cinta? Tidak ada yang melarang dan juga tidak ada undang-undang yang melarang atau mengharamkan jatuh cinta. Namun salahnya Aliya memilih jatuh cinta pada orang yang jelas-jelas tidak bisa diharapkan sama sekali. ...
