•••
[Selamat membaca]Semakin hari Calista dan Kennard semakin dekat, walaupun Calista belum mempunyai perasaan lebih terhadap Kennard. Tapi prinsip Calista, semua itu butuh proses, sama seperti dirinya yang butuh proses untuk mencintai Kennard dengan sepenuh hati.
Sedangkan Kennard, dia malah selalu menjaga Calista dengan sangat baik. Kennard tahu jika gadis itu sangat membutuhkan penyemangat hidup, siapa lagi kalau bukan dirinya yang bisa menjadi peyemangat hidup gadis itu?
Kennard sama sekali tidak marah kepada Calista. Dirinya akan selalu mendukung Calista. Kennard tidak mau kejadian waktu itu terulang lagi, menyakitkan sekali bila diingat kembali. Sudah lupakan saja semua itu!
Saat ini kedua sejoli itu sedang berada di dalam kelas, menunggu seseorang? Atau memang diam di kelas saja karena malas pergi ke kantin? Jam pelajaran memang sudah selesai, waktunya untuk mereka berdua istirahat ke kantin, tapi tak kunjung juga mereka beranjak dari tempat duduk mereka.
Kennard sangat tidak suka dimana keadaan hening saat bersama Calista, walaupun di dalam kelas ini masih ada teman-teman nya yang lain, tapi bagaimana ya? Terasa sangat asing saja gitu jika berdekatan dengan Calista jika keadaan seperti ini.
"Calista," panggil Kennard.
Calista yang awalnya sedang menundukkan kepala, langsung mendongak menatap ke arah Kennard "Kenapa Ken?" tanya Calista.
Kennard menggeleng, "Gapapa, cuman manggil doang kok." jawab Kennard.
"Owh kirain ada apaan,"
Hening kembali, ini yang Kennard tidak suka seperti terasa terbuang berada disini. Calista sangat menyebalkan, tapi Kennard tetap menyukai gadis itu. Gadis yang awalnya dekat sama dirinya cuman karena perjodohan saja. Kennard juga tidak tahu sejak kapan dirinya mulai menyukai Calista? Perasaan itu tumbuh secara tiba-tiba, yang malah membuat Kennard bingung jika memikirkannya.
Seseorang datang menghampiri mereka berdua, duduk di depan Calista tepat sekali di depan Calista. Orang itu adalah sahabat dekat nya Calista yaitu Fabri, tapi sudah lama ya jika dilihat kalau mereka berdua jarang berdekatan lagi disaat Calista sudah bersama Kennard.
"Calista," panggil Fabri.
Calista menaikkan satu alisnya, bertanda dirinya bertanya 'kenapa memanggil'. Seperti nya Calista sedang malas berbicara, mungkin saja.
"Maaf,"
Dahi Calista berubah menjadi berkerut seperti bingung dengan maksud perkataan Fabri yang meminta maaf, "Lah kenapa? Kenapa lo minta maaf sama gue?" tanya Calista.
"Maaf karena gue gak bisa selalu hadir setiap saat di dekat lo. Maaf kalau gue belum bisa jadi sahabat lo yang baik." jawab Fabri.
Jadi, cuman karena itu saja? Ya ampun, biasanya Fabri jarang loh untuk berucap meminta maaf kepada Calista. Kadang hanya lewat chat, seperti mereka yang biasanya kalau mau jalan berdua selalu tidak jadi karena Fabri yang membatalkan nya dan pastinya dia akan meminta maaf lewat chat.
Walaupun Fabri sedikit menyebalkan di mata Calista, tapi hanya Fabri saja sahabat yang terbaik bagi Calista.
"Gapapa kok, lo sahabat gue yang baik beneran dah." ucap Calista seraya tersenyum manis.
"Maaf ya Lis. Kalau gitu gue permisi dulu, dah." izin Fabri yang langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari kencang ke arah luar kelas.
Aneh.
"Lah aneh tuh si Fabri. Datang-datang minta maaf terus abis itu pergi lagi?" tanya Kennard yang memang dirinya dari tadi hanya menyimak, seketika langsung bingung dengan Fabri yang hanya bilang minta maaf abis itu langsung pergi?
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Mine[END]
Fiksi RemajaJudul Pertama : Calista Dia milikku! Akan tetap menjadi milikku selama nya, walaupun hidup ku dan hidup nya tidak berjalan sempurna. Tetap saja dia akan menjadi milikku selama nya. -Alexaviar Kennard Cruise- Aku lah yang selalu salah dan mereka lah...