Sudah 2 hari ka jennie pergi,semenjak hari itu aku merasa sendiri, benar benar sendiri, entah mengapa aku ada perasaan buruk sejak kemarin, hanya perasaan tidak tenang.
Tapi orang misterius ini selalu saja menghiburku, dengan notes lelucon yang dia berikan, makanan, serta novel. Aku sngat bersyukur dia hadir di hidupku. Tapi entah, jika nanti malah berbanding kebalikan.
Aku sekarang hanya membeca novelku di kamar, sambil mendengarkan lagu dari radio tua milikku, tv?, mana bisa kubeli barang semacam itu?.
Tok tok
Jendelaku diketuk. Aku menoleh, note. Aku berjlan dan mengambilnya.
Note:
Kau tidak bosan?, kenapa tidak berjlan jalan diluar saja?
"hanya ingin dikossan, lagian ka jennie juga belum pulang, kan dia janji hari ini akan balik"
Aku kembali ke meja belajarku.
Tok tok
Lagi.
Note:
Dia akan pulang sore, percayalah. Kau lebih baik jalan jalan cari udara segar.
"hey!, tau dari mana dia akan pulang sore!, bisa saja sekarang!, lagian jalan jlan diluar juga males, aku tetap akan sendiri!"
Aku berjalan kembali, ke meja.
Tok tok
Note:
Setidaknya masih bisa liat pemandangan
"tapi aku juga akan tetap sendiri kan!, lagian kenapa kau tidak menemaniku saja?, kurasa itu lebih baik, walaupun aku tidak tau kau siapa, tapi sudah 3 bulan kau tau, kau seperti ini terus, sebenarnya kau itu siapa?, kenapa tidak pernah menunjukkan dirimu?"
Aku kembali ke mejaku.
Tok tok
Note:
Tidak bisa
Aku mendengus kesal, memangnya apa salahnya hah?
"memangnya apa yang tidak bisa?!, menyebalkan sekali!" kesalku.
Aku merebahkan diriku di kasur,bosen jujur memang aku sngat bosen sedari tadi. Akhirnya aku memutuskan untuk keluar saja. Aku mengmbil jaketku di balik pintu, laku keluar kos kossanku.
Berjalan jalan di kota seoul memng ide yang baik.apalagi ditemani sang kekasih, ingin sekali rasnya aku merasakan indahnya moment itu. Tapi dengan siapa?, itu hanya mimpi.
Aku melihat orang orang berjualan di pinggir jalan, dilengkapi sang pembeli. Aku melihat kue beras yang dijual disalah satu toko itu, aku lapar, dan inginkan itu,tapi uang dari mana?
Aku masih setia memperhatikan kue beras itu, dengan perut yang terus berbunyi, sampai akhirnya aku mengalihkan pandanganku ke arah lain, dan kembali berjalan. Masa bodo saja.
"kaka!" panggil suara yang sudah tak asing di kupingku.
Aku menoleh, ah.. Itu anak kecil yang waktu itu, padahal aku berjanji akan menemuinya kembali tapi apa?, aku ingkar janji,aku jadi Merasa bersalah.
"hai" sapaku, dia kembali membawa bungkusan, apa itu dari orang misterius itu?.
"kaka, ini ada titipan dari kaka ganteng lagi" kata ank itu.
"wah iya?"
Dia mengangguk
"maafkan kakak"
"buat apa?, kaka ga jahat sama jemin"
"jemin?, nama kamu jemin?" tanyaku.
Anak kecil itu kembali mengangguk, aku mengukir senyumku, lalu jongkok didepannya, dan mengelus kepalanya.
"kaka ingkar janji sama jemin,kaka ga nyamperin jemin lagi waktu itu"kataku merasa bersalah.
"ohh iya... Padahal jemin tungguin, tapi kata kaka ganteng, kaka bisa aja lupa sama banyak urusan, jadi jemin ngerti"
"ohh iya? Emngnya Kaka ganteng ngomong apa ke jemin?"
"kaka ganteng bilang, kaka banyak urusan, terus kaka punya kaka yang jahat, kaka dimarahin terus kalo keluar keluar, maknya kaka ga nyamperin jemin lagi"
"jemin emng orang misterius itu ganteng?"
"orang misterius siapa ka?"
"kaka ganteng, emangnya dia ganteng beneran?"
Ank kecil itu mengangguk.
"iyaa kaka, ganteng... Ganteng banget... Tapi masih gantengan jemin ko... "
Aku tertawa kecil, lucu sekali dia.
"yauda... Jemin mau makan Bareng kaka lagi?"tawarku.
"emang boleh?"cicitnya.
"memangnya siapa yang melarang jemin?"
Dia menggeleng
"yauda kalo kaka ganteng macem macem sama jemin, bilng ke kaka ya... Biar kaka pukul kaka gntengnya"
"jangan ka!, kaka pasti ga akan tega buat mukul kaka ganteng"
"memangnya kenapa?"
"soalnya kaka gantengnya, ganteng banget... Jemin aja suka sama kaka ganteng"
Aku tertawa, lucu sekali anak ini. Akhirnya kita makan berdua kue beras yang diberikan orang misterius itu, dipinggir jalan. Walaupun banyak orang, tapi tetap saja kue beras ini enak.
...................
Aku sudah kembali ke kossanku,dan sekarang pukul 5 sore, tapi ka jennie juga belum pulang, aku tambah gelisah.
"dimana dia?, jam segini belum juga pulang" gelisahku sendiri.
Tok tok
Pintu kossan ku diketuk, secepat kilat aku langsung membukakannya.
Sekotak makanan terpampang di depan pintu, aku mendengus kesal, bukan ini yang kuharapkan, tetapi ka jennie.
"bukan makanan dari kau yang ku tunggu!" kesalku lalu membanting pintu kossanku.
Aku semakin gelisah, kenapa ka jennie tidak menempati janjinya. Apa aku saja yang terlalu khawathir?.tapi....
Tok tok tok
Aku membuka pintu itu kembali, dan.....
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO
Mystery / Thrillerdia selalu mengikutiku, kemana pun aku pergi, aku tau dia melakukan itu. tapi aku memilih untuk berpura pura tidak mengetahuinya. aku tau dia selalu berada di jendela luar rumahku, entah bagaimana dia bisa berada disitu,tapi yang pasti dia selalu a...