kembali

239 25 4
                                    

Jennie terus berjalan, sambil sesekali mengendap ngendap,melihat kesekitar, memastikan tidak ada orang yang mengikutinya. Jennie memakai masker dan sweater.

Lalu dia berhenti di sebuah rumah kecil, dia tengah tengah gang kecil.

"ini aku" bisik jennie ke pintu itu.

Lalu detik selanjutnya pintu itu terbuka, jennie segera masuk.

Setelah jennie masuk, dia langsung membuka maskernya, dan duduk disalah satu sofa itu.

Lalu pandangannya beralih pada salah satu orang yang sedang duduk disalah satu kursi dengan wajah babak belurnya. Memperhatikan salah satu bola yang berbentuk bintang itu tajam.

"taeyong ah...kau tidak menyapaku?" tanya jennie kesal.

Taeyong langsung melirik jennie sinis.

"sudah gugurkan anak itu?"tanya balik taeyong.

Jennie terdiam, tidak berani berani menjawab pertanyaan taeyong.

"aku bertanya han jennie!" bentak taeyong.

Jennie semakin menunduk takut. Taeyong berdiri dari duduknya lalu mendekat ke arah jennie, lalu jongkok didepan jennie.

Jari telunjuk taeyong ia gunakan untuk mengadahkan wajah jennie, jadi sekarang jennie menatap taeyong yang ada didepannya.

"kau tau, mukaku seperti ini karna adikmu, kalau kau masih mau berhubungan denganku hilangkan anak yang ada diperutmu!" kata taeyong lagi.

"tapi ini juga anakmu" lirih jennie.

Taeyong membuang muka jennie, sehingga jennie sedikit tersentak ke samping.

"masih berkata itu anakku, kubunuh kau" kata taeyong, lalu berdiri dari jongkoknya.

"pulanglah, balik kesini dengan keadaan perutmu sudah kosong, mengerti?" tanya taeyong sambil membalikkan badannya.

......................

"hei, melamun terus, ada apa?" tanya jeno memecahkan lamunan ara.

Ara segera menggeleng.

"gapapa cerita aja, aku ini kan temanmu" kata jeno lagi.

"temanmu?" tanya ara bingung.

Jeno langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

"b bukan ya?" katanya sendiri.

"jeno shii.... Bisa tolong gantikan perkerjaanku?" tanya ara.

"kau mau kemana?"tanya jeno.

"aku izin pulang sebentar, aku harus membelikan sarapan kakaku"jawab ara.

"kakamu anak bayi ya?, harus dilayani segala" tanya jeno.

"hush!, ngomongnya kemana aja!" kata ara kesal.

"iya iya maaf" sesal jeno.

Ara langsung membuka pakaiannya,dan menaruhnya di meja, dia segera keruangan mark.

Tok tok tok

Ara mengetuk pintu itu.

"masuk" suara orang dari dalam, ara segera membuka pintunya dan masuk.

Setalah itu ara mendekat ke arah mark, dan duduk didepannya.

"m mark, aku izin pulang sebentar, tidak lama aku janji"kata ara.

"kakakmu?" tanya mark.

Ara segera mengangguk.

"it's okay, kau boleh pulang" kata mark. Ara segera tersenyum.

"terima kasih" kata ara, lalu pergi dari ruangan itu.

"mau ku antar?" perkataan mark, menghentikan langkah ara.

....................

Saat ara sudah sampai di kossannya yang kumuh. Dia langsung turun dari mobil mark,dan membuka pintu kossannya itu.

"kak" panggil ara, sambil membawa sekotak makanan ditangnnya.

Tapi tidak ada jawaban dari tadi.

"kak jennie!" panggil ara lagi.yang sudah mulai kawatir.

Mark yang mendengar nama jennie langsung penasaran, dan ikut masuk ke dalam kossan ara.

Kumuh,kotor, panas, bau,seperti itulah gambaran kossan ara.

"kak jennie!" panggil ara sambil memasuki kamarnya.

Mark tidak salah ara memang memanggil jennie.

Ara keluar dari kamarnya lalu berjalan menuju kamar mandi, namun dicegah oleh mark.

"jennie?, han jennie?" tanya mark. Yang membuat ara langsung mengkerutkan keningnya dan menatap mark bingung.

TBC

PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang