Ara membuka matanya malas,sinar matahari yang mengganggu tidur nyenyaknya di pagi hari. hari ini, hari libur atau sekolah, jika sekolah, maka akan ara pastikan dia akan bolos hari ini. Cape sekali badan ara.
"ARAA KAU TIDAK SEKOLAH HAH?!" teriak jennie dari luar kamar.
Ara bangkit dari tempat tidurnya, lalu keluar kamar, mengacak rambutnya mlas. Lalu duduk di meja makan, dan menaruh kepalanya di atas meja, dan tidur.
"KOK MALAH TIDUR!,Kau tidak sekolah?"
"ara cape, memngnya hari ini hari apa?"
"jumat" jawab jennie.
"pergilah ke sekolah" lanjut jennie lagi.
Ara tetap menaruh kepalanya di atas meja, dan membalikkan kepalanya menghadap jennie, yang sedang meminum susu ara.
"huee" tiba tib jennie ingin muntah, dan lari ke kamar mandi.
Ara masih masa bodo saja, mungkin kualat karna meminum susu ara dengan lancang.
"ARAA, BERIKAN OBAT MUAL!"teriak jennie dari kamar mandi.
"mana kita punya?!, ara harus beli dulu!"
"YASUDAH SANA BELI!"balas jennie.
"pagi pagi sudah riweh saja" dumel ara, lalu berjalan ke kamarnya. Menyisir rambutnya dan memakai sweater nya.
Namun, dia baru ingat?, beli obat?, yaa tuhan uang dari mana ara?, lagian kakanya juga menyuruh tidk kira kira. Mual dipagi hari, aneh aneh saja.
Dia kebingungan sendiri.
"ARAA!!, BERIKAN OBAT MUAL CEPAT!!"teriak jennie lagi.
Ara tambah mengacak ngacak rambutnya frustasi, gila, gila beneran dah ara.
Tok tok
Ara menoleh, 'penyelamat' batin ara.
Note:
Dia tidak sakit, tapi hamil.
Deg
Ara tercengang, diam beberapa saat, rasanya dunianya hilang seketika, apa katanya tadi, Hamil?,gilaa sekali.
" k kau gila!" bentak ara.
"kau bilang apa?!" bentak ara, lalu berjalan menuju mejanya kesal.
Tok tok
Note:
Kenapa kaget?, kau tidak percaya kalau dia hamil?, 2 hari dia bersama orang asing, ingat ara, hanya berdua.
"hamil dari mananya bodoh?!, memangnya siapa yang menghamilinya?!,dia hnya mual!, bukan hamil!" frustasi ara.
Dia menendang dinding itu kasar, dan kesakitan detik selanjutnya.
Tok tok
Note:
Coba saja, dan kita lihat siapa yang benar, ini tespacknya.
Ara melihat di jendela, sudah ada tespack yang diberikan orang misterius itu, ara mengambilnya dengan tangan gemetar. Benar apa kata orang misterius itu, kenapa tidak memastikan saja?
Ara berjalan keluar kamarnya, lalu berdiri didepan kamar mandi.
Jennie membuka pintunya.
"oh, cepat sekali, mana obatnya?"
Bukannya memberikan obat, ara malah memberikan tespack itu ragu. Jennie yang melihat itu tertegun.
"t tidak ada s salahnya m mencoba" kata ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO
Mystery / Thrillerdia selalu mengikutiku, kemana pun aku pergi, aku tau dia melakukan itu. tapi aku memilih untuk berpura pura tidak mengetahuinya. aku tau dia selalu berada di jendela luar rumahku, entah bagaimana dia bisa berada disitu,tapi yang pasti dia selalu a...