Stasiun Tapops
Seorang pemuda lelaki berpakaian warna biru tua dengan menggunakan topeng serta sebuah pedang yang selalu dibawanya kemana-mana, berjalan menelusuri ruangan Tapops. Ia berjalan ke arah sebuah ruangan yang besar, dimana ruangan itu adalah ruangan tempat power spera berada. Ia memasuki password untuk membuka pintu tersebut, lalu setelah itu langsung masuk kedalamnya.
"Kaizo, disini!" Seru seorang Alien berkulit hijau dengan menggunakan kaca mata hitamnya, yang sedang memerhatikan satu power spera yang ada di depannya.
Kaizo mengikuti perintahnya. Ia berjalan mendekati Alien itu, yang disebut-sebut sebagai Komandan. "Ada apa dengan Sinarbot, Komandan?" Tanya Kaizo.
"Sinarbot bilang, kalau dia mendapatkan sesuatu buruk tentang Boboiboy." Jawab seseorang yang tiba-tiba masuk kedalam ruangan. "Tepatnya, Boboiboy Cahaya."
"Hah.. Boboiboy Cahaya?" Tanya Kaizo sedikit bingung. "Maksudnya, Boboiboy Solar kah?"
"Haih kamu ni, Kaizo. Boboiboy Cahaya kan Boboiboy Solar juga, masa kamu lupa." Jawab Komandan Kokoci.
Kaizo hanya mengedikkan bahunya saja. Tidak ingin tahu apa-apa, selain misinya. "Jadi, kenapa komandan panggil saya kesini?" Tanya Kaizo to the point.
"Kamu harus menyelamatkan nya." Jawab Laksamana Tarung.
"Kenapa harus saya? Boboiboy kan ada tujuh, pasti dia bisa menghadapi nya sendiri." Ucap Kaizo.
"Kamu tidak tahu kah, Kaizo?" Tanya Komandan Kokoci. Yang ditanya hanya mengedikkan bahunya. "Borara sudah datang kembali! Dan saat ini pasukannya sedang melawan Boboiboy dan kawan-kawan!!"
"Hah?! Apa! Borara datang kembali!" Ucapan Kaizo begitu luar biasa mengisi seisi ruangan power spera. "Tidak bisa dibiarkan ini!"
Kaizo langsung berlari pergi meninggalkan ruangan power spera, namun Laksamana Tarung menghentikannya. "Tenang, Kaizo. Kita susun rencana dulu sebelum bertindak." Ucap Laksamana Tarung.
Kaizo menggertakkan giginya geram. Karena pangkatnya hanya sebagai seorang Kapten, Kaizo harus menuruti perintah dari Laksamana Tarung dan juga Komandan Kokoci. "Baik," Kaizo kembali masuk kedalam ruangan power spera. Dan meminta agar cepat menyusun rencana ini.
.
.
.
.
.Suasana begitu menegangkan bagi Yaya, Ying, Ochobot, dan Gopal yang menyaksikan pertempuran antara pemilik Cahaya dan Bayangan. Cukup! Mereka sudah tidak kuat melihat pertempuran ini. Mereka ingin membantu Fang, membantunya melawan Solar yang sudah melewati batasnya. Mereka ingin Solar kembali seperti dulu lagi. Setiap kali mereka berteriak ingin membantunya, Fang justru menolaknya.
"FANG.. BIARKAN KAMI IKUT MEMBANTUMU!! " Teriak Yaya dan Ying serempak.
"TIDAK USAH, KALIAN TETAP DISANA DAN JAGA OCHOBOT!" Fang terus melakukan pertahanan dan sesekali menyerang Solar. Namun Solar dengan lincah nya menghindari serangan dari Fang. Sekali Fang akan menyerang, maka Solar akan membalasnya. Sekalinya Fang bertahan, maka Solar akan menghabiskan nya.
Fang mulai kelelahan karena ia harus mengeluarkan segala kemampuannya. Tubuhnya memintanya agar dirinya menyerah saja. Namun otak terus berpikir, apa yang selanjutnya akan terjadi jika ia menyerah? Di dalam lubuk hatinya yang terdalam, Fang tidak ingin kehilangan sesuatu yang berharga baginya. Tolong! Tolong sadarkan Solar!
Solar yang melihat Fang yang mulai kelelahan, langsung tersenyum smirk. "Daripada kau kesakitan secara perlahan, lebih baik aku habiskan langsung nyawamu. Hahahahaha!!" Tawa Solar begitu terdengar jahat, sampai-sampai Yaya dan Ying menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
In One Bond
Fanfiction[Boboiboy Fanfiction] Setelah melakukan beberapa pertarungan, ke-tujuh kembar Boboiboy dan teman-temannya kembali hidup dengan damai. Mereka disibukkan dengan kegiatan masing-masing layaknya manusi normal, bukan sebagai pahlawan. Walau begitu, merek...