Keenam Boboiboy itu terus berusaha melawan pasukan-pasukan baru Borara. Robot, itulah pasukannya. Robot-robot tersebut berukuran sebesar Golem milik Gempa. Dengan pasukan robot-robot yang lumayan banyak, membuat tenaga mereka terkuras banyak.
Terutama Gempa, ia mengeluarkan tiga Golem sekaligus. Ia berfikir jika itu adalah cara terbaik untuk menyerang para robot-robot tersebut. Namun ternyata hasilnya sama saja, bahkan itu sangat merugikannya karena telah membuang sia-sia tenaga.
Halilintar menggertakan giginya geram. Ia sudah kehabisan kesabaran melawan robot-robot tersebut. Tiba-tiba ada satu robot yang berlari ke arahnya, tentu saja ia tidak membiarkannya. "Hiyaaa!!! TETAKAN PEDANG HALILINTAR!!"
.
.
.Taufan mengelap keringat yang membasahi keningnya. Tenaganya sudah terkuras abis. Di saat Taufan lengah seperti ini, tiba-tiba satu robot menyerangnya. Dengan cekatan Taufan pun segera menghindari nya.
Sama seperti Halilintar, Taufan juga sudah mulai kehabisan kesabarannya. "Hish.. mari sini kau! GERUDI MEGA TAUFAN!"
.
.
.Nafas Blaze tersengal-sengal akibat kewalahan menghadapi robot-robot itu. "Blaze! Minggir!" Blaze mencari sumber suara itu. Ia menemukannya, rupanya suara itu berasal dari Ice yang terbang ke arahnya.
Tunggu!? Ke arahnya!?
Jdukk!!!
Tanpa sengaja Ice menabrak Blaze yang sedang berdiri tak berdosa.
"Aduh.." lirih Ice sambil berusaha berdiri.
"Hish kau nih! Kalau tidak bisa terbang, ngapain terbang hah?!" Marah Blaze kepada Ice.
"Aku tidak terbang lah! Tapi aku di tendang sama robot itu!" Jawab Ice kesal.
"Kau ni kan punya kuasa, gunakanlah kuasa kau itu! Dasar lemah!" Ucapan Blaze tersebut sangat menohok ke dalam hati Ice.
"Coba kau ulang perkataanmu Blaze! Kau ingin mati kah?! Meriam Pembeku!" Ice tak terima dibilang 'lemah' oleh Blaze. Tanpa segan-segan Ice mengeluarkan senjata andalannya.
Mata Blaze membulat melihat senjata andalan milik Ice, namun. "Kau lah yang ingin mati! Cakera Api!" Sama seperti Ice, Blaze pun mengeluarkan senjata andalannya.
Halilintar yang sedang berlari kencang tanpa sengaja pandangan teralih ke Blaze dan Ice yang sama-sama mengeluarkan senjata andalannya. Namun karena Halilintar dalam keadaan sedang berlari, ia tidak menyadari jika ada Taufan di depannya hingga akhirnya.
Jdukk!!!
Halilintar bertabrakan dengan Taufan sangat kencang hingga Taufan terlempar, untung nya tidak begitu jauh.
Taufan kembali berdiri karena terjatuh tadi. Matanya mengisyaratkan kemarahannya terhadap Halilintar, karena usahanya dalam mengumpulkan tenaga nya kembali telah dihancurkan olehnya.
"Mata kau buta kah, Halilintar?! Gara-gara kau, usahaku jadi gagal!" Teriak Taufan kepada Halilintar.
Tentu saja Halilintar marah karena perkataan tersebut. "Kau cari mati kah, Taufan?! Kalau iya, mari sini kau!" Balas Halilintar dengan aura gelapnya.
"Kau kira aku takut?! Marilah!" Balas Taufan juga.
Kini pertarungan mereka bukanlah melawan robot, melainkan saudaranya sendiri.
Di depan kapal angkasanya, Borara tersenyum penuh kemenangan. Ia sudah berhasil mengacak-acak perlawanan Boboiboy. Tinggal menunggu Solar kembali membawa Ochobot, maka berakhirlah pertarungan ini semua. Ya, akhir dari segalanya. Dan dialah yang akan menjadi penguasa bumi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
In One Bond
Fanfic[Boboiboy Fanfiction] Setelah melakukan beberapa pertarungan, ke-tujuh kembar Boboiboy dan teman-temannya kembali hidup dengan damai. Mereka disibukkan dengan kegiatan masing-masing layaknya manusi normal, bukan sebagai pahlawan. Walau begitu, merek...