"SERANG DIA!!!!"
Ke-lima kembar bersaudara itu berlari menuju Si Jubah Merah yang berada di dekat kedua temannya yang terkapar di tanah. Sama halnya dengan ke-lima kembar bersaudara itu yang marah atas perlakuan nya pada Ice, Si Jubah Merah juga sangat marah karena kedua temannya terluka.
"Akan ku bunuh kalian semua!" Ucap Si Jubah Merah.
Ia memerhatikan sekitarnya, dimana ke-lima kembar itu sudah mengelilingi dirinya.
"Heh.. DASAR SAMPAH! MATILAH KAU!!" Teriak Blaze lalu berlari ke arah Si Jubah Merah dengan 'api-api'nya yang sudah ia siapkan. Lalu disusul dengan para saudaranya juga.
Si Jubah merah pun terkepung oleh ke-lima kembar bersaudara tersebut. Ia ingin melancarkan 'Naga Api Hitam' lagi tetapi itu mustahil untuk dilakukan karena tadi ia sudah melancarkan serangan tersebut, dimana teknik tersebut hanya dapat ia ciptakan sekali dalam sehari. Melawan sekaligus ke-lima kembar bersaudara tersebut bukanlah hal yang bagus. Bukannya karena ia takut tetapi karena mereka melakukan serangan secara bersamaan yang sudah pasti tidak dapat ia hadapi. Bertahan menggunakan 'Pertahan Pasir'nya pun bukanlah pilihan terbaik, jadi satu-satunya cara adalah menghindar.
"TERLAMBAT!!!" Ucap Halilintar dengan suara lantangnya.
"MATI KAUU!!!!!" Teriak Blaze begitu sangat kencang.
Si Jubah Merah pun tersentak kaget dengan keberadaan ke-lima kembar bersaudara tersebut. Tak ada kesempatan baginya untuk menghindar.
"HIAAAAAATTTTTT!!!!!!!"
JDEEERRRR
DUAARRRR
.
.
.
.
."He-hebat! Mereka langsung menyerang Si Jubah Merah itu secara bersamaan. Pasti sudah mati tuh orang!" Ucap Gopal yang terkejut dengan serangan tersebut.
"Mereka semua sedang dikendalikan amarah, karena itulah kekuatan mereka meningkat walau mereka masih menggunakan serangan level rendah." Ucap Yaya.
"Bisa gawat kalau kita tidak menghentikan mereka semua!" Ucap Ying yang diangguki oleh Yaya.
"Benar! Jika si Jubah Merah itu masih hidup, pasti mereka akan melakukan serangan yang lebih dahsyat lagi." Ucap Yaya.
"Wey kalian, kalian pikir mudah kah menghindari serangan tersebut. Pastilah si Jubah Merah itu sudah mati." Ucap Gopal yang percaya bahwa si Jubah Merah tersebut sudah mati.
"Coba kalian lihat baik-baik." Ucap Ying yang serius melihat kejadian tersebut.
Kepulan asap akibat ledakan pun serangan tersebut mulai menghilang karena angin kencang.
"Hosh...hosh...hosh..."
Ke-lima kembar bersaudara tersebut saling merebut nafas karena serangan yang mereka lancarkan secara bersamaan dengan kekuatan yang sangat besar. Setelah mereka melakukan serangan mereka langsung menjauh dari tempat tersebut dengan ditarik menggunakan 'akar-akar' milik Thorn. Kedua mata mereka menatap serius ke bekas ledakan yang mereka buat itu.
"A-apa?!" Ucap Halilintar.
"Mustahil!!" Ucap Gempa.
"Ba-BAGAIMANA BISA?!" Ucap Blaze.
Mereka semua sangat terkejut karena tidak melihat keberadaan si Jubah Merah, bahkan kedua temannya pun yang sudah terkapar lemah tidak ada disana.
"Mustahil! Padahal kita sudah mengepungnya, dia atas pun sudah dijaga olehku, dari bawah pun Gempa sudah mengunci pergerakan kakinya." Ucap Taufan yang masih tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
In One Bond
Fanfiction[Boboiboy Fanfiction] Setelah melakukan beberapa pertarungan, ke-tujuh kembar Boboiboy dan teman-temannya kembali hidup dengan damai. Mereka disibukkan dengan kegiatan masing-masing layaknya manusi normal, bukan sebagai pahlawan. Walau begitu, merek...