Hari yang ditunggu-tunggu pun telah tiba. Seminggu setelah mereka melaksanakan ujian sekolah, bagi mereka yang mendapatkan nilai bagus diperbolehkan untuk libur selama seminggu, itu benar-benar terjadi. Sebagian besar murid- murid 'Akademi Pulau Rintis' ini percaya dengan hal tersebut sehingga mereka semua belajar dengan giat untuk mendapat kan nilai yang terbaik dan akhirnya pun kepercayaan mereka sekarang terkabulkan. Selain itu, ada pula yang tidak percaya dengan hal tersebut yang akhirnya mendapatkan nilai rendah dan akan mengikuti kelas tambahan selama seminggu disaat murid-murid yang lainnya mendapatkan libur selama seminggu.
"HUAAAA!!! Kak Gempa, aku ga mau ikut kelas tambahan!" Teriak Blaze manja.
"Thorn juga tidak mau!" Ucap Thorn juga.
"Taufan juga!" Yang satu ini memasang wajah melas, yang niatnya ingin membujuk tetapi malah mendapat pukulan tepat di keningnya.
Begitu pula dengan Blaze dan Thorn, yang juga mendapatkan pukulan tepat di kening nya oleh Gempa. Alhasil mereka bertiga pun tertunduk diam, takut mendapatkan hadiah lagi dari Gempa.
"Siapa suruh kalian mendapatkan nilai rendah, hah?!" Kata Gempa mengintimidasi mereka bertiga.
"Bukankah sudah kukatakan, kalau kalian harus mendapatkan nilai bagus jika ingin ikut pergi? Selama seminggu, kamar Solar selalu terbuka lebar untuk kalian bisa belajar dari buku catatan miliknya, kenapa tidak kalian manfaatkan?! Sekarang kalian mendapatkan nilai rendah dan harus mengikuti kelas tambahan, yang otomatis kalian tidak bisa ikut kami pergi!" Kata Gempa yang berdiri dihadapan mereka.
"Maaf kak..." Ucap mereka hampir berbarengan. Tidak ada di antara mereka yang berani mengangkat kepalanya.
"Sudah Gem, kasian mereka—"
"Kamu tidak usah membelanya, Hali! Mereka harus menyadari kesalahan mereka sendiri!" Ucap Gempa, memotong kalimat Halilintar seenak jidatnya.
Halilintar yang ucapannya tadi dipotong hanya bisa memasang senyuman di wajah nya, yang jelas berbeda dengan hatinya yang sudah berapi-api. "Aku mah serba salah. Ga belain adiknya dikata durhaka, giliran belain adiknya malah dimarahi. Nanti lama-lama aku jadi Solar nih, yang bakalan bilang 'aku ganteng, aku sabar.'" Batin Halilintar, sambil terus menahan emosinya.
"Kalau sudah begini jadinya, kita terpaksa memundurkan jadwal nya." Kata Gempa, yang seketika membuat suasana disana menjadi hening.
Gempa menatap satu persatu ketiga saudaranya yang berada di hadapannya itu. Terlihat jelas sekali dari wajah mereka kalau mereka masih mencerna kalimat tersebut.
"A–apa maksudnya?" Oh sepertinya mereka sudah mulai memahami kalimat tersebut.
Gempa membuang nafasnya pelan-pelan, mencoba untuk menenangkan pikirannya. "Aku bilang, kita akan memundurkan jadwal perginya. Yang artinya, kita akan menunggu kalian menyelesaikan kelas tambahan itu." Jawabnya.
Ketiga bersaudara yang disebut-sebut Trio Trouble Maker ini, masih terdiam ditempat nya. Butuh beberapa detik bagi mereka memahami dan mempercayai kalimat yang terlontarkan oleh Gempa.
"HUAAA!!! KAK GEMPA_" teriak Thorn pecah, ia segera berlari menuju Gempa dan langsung memeluknya.
"_MEMANG_" Taufan menyambungkan kalimat Thorn yang terputus tadi dan juga berlari ke arah Gempa, melakukan apa yang dilakukan oleh Thorn.
"_YANG TERBAIK!!!" Blaze pun sama, ia juga menyambungkan kalimat Taufan yang terputus tadi. Ntah mereka sengaja melakukannya atau tidak, mereka sudah seperti sedang bermain sambung kata.
Gempa yang dipeluk oleh ketiga makhluk hidup tersebut, memasang tampang sweetdrop nya. "Semoga ini adalah pilihan terbaikku." Batin Gempa.
KAMU SEDANG MEMBACA
In One Bond
Fanfiction[Boboiboy Fanfiction] Setelah melakukan beberapa pertarungan, ke-tujuh kembar Boboiboy dan teman-temannya kembali hidup dengan damai. Mereka disibukkan dengan kegiatan masing-masing layaknya manusi normal, bukan sebagai pahlawan. Walau begitu, merek...