Kalian pasti tahu cerita tentang ibu akashi'kan?
Ya, hari ini aku dan akashi mengunjungi makam ibu akashi.
Sebenarnya,
Ini agak menyedihkan.
Ketika kau melihat cara akashi menatap makam ibunya, itu sangat mendalam. Aku...tak sanggup, aku tahu ibu adalah segalanya bagi akashi. Ia sangat menyayangi ibunya, terlalu disayangkan ibunya pergi terlalu cepat.
"aku slalu ingin mempertemukan kalian." kata akashi lirih.
Aku mengusap punggungnya dengan lembut. Meraih pria tegap itu kedalam pelukanku.
"well beby, kita telah bertemu."
Akashi terdiam dalam pelukanku.
"ibumu sangat cantik..." kataku pelan, agak sulit berkata-kata normal, aku ingin menangis. "tak heran...anaknya setampan ini."
Akashi terkekeh didalam pelukanku, tapi aku tahu... Ia sedang menangis meskipun dalam diamnya.
"aku harap ibu tidak kesepian..." bisik akashi didepan makan ibunya, aku memjaga jarak, memberi ruang untuknya bersama sang ibu.
"beberapa tahun lalu ku pikir lebih baik menemanimu dibandingkan disini. Ayah membuatku stress...tertekan dan...gila..."
Akashi menundukkan kepalanya, terhanyut dalam memorinya bersama sang ibu. Diam-diam aku menangis.
"tapi...aku tahu kaa-sama tidak ingin aku menyusulmu terlalu cepat. Percobaan bunuh diri ku slalu gagal karena memikirkanmu." ia berhenti sejenak, menarik nafas panjang. "sekarang, aku tahu itu tidak sia-sia...aku tidak kesepian lagi, aku tidak apa-apa sekarang."
Akashi menatapku, menarikku mendekat padanya.
"ini adalah pacarku kaa-sama, tidakkah dia sangat cantik? Haha....ini kuroko tetsuya kaa-sama, pacarku."
Akashi mengenggam tanganku erat, disana aku menemukan kehangatan. Ku tatap wajah sendunya, ia memberiku seulas senyum haru.
Aku tidak akan meninggalkanmu akashi...aku menyayangimu...dan mencintaimu tidak peduli kau seperti apa, aku tetap mencintaimu.
...