Jadi,. semua ini berakhir dengan akashi yang memilih tinggal diapartement tokyonya yang lama. Meninggalkan aku sendirian...
Apakah aku salah?
Jika aku hanya tidak ingin menikah?
Kami bahagia bagaimana kami sekarang....
Beberapa hari ku jalani...
Tanpa akashi...
Aku kesepian... Dan merasa bersalah. Ini sama sekali tidak benar... Ini tidak benar...
Aku tidak pernah merasa hidupku sehampa ini. Rasanya... Tidak ada yang menarik... Dan ini menyebalkan. Aku tidak harus kemana dan bagaimana...
Apa akashi memutuskan aku?
Ini sudah seminggu dan ia sama sekali tidak pulang... Sama sekali tidak mengabari...
Dan aku mulai gelisah.
Apa ini akhirnya?
Kami berakhir?
Setelah 4 tahun bersama yang menyenangkan... Dan kami usai?
Apa... Akashi akan menikah?
Dan aku hanya akan duduk melihatnya bersama orang lain?
Aku hanya duduk disana...
Tidak...
Tidak...
Tidak mungkin...
....
Ini aku, didepan pintu apartemen akashi. Dengan segala kebimbanganku.
Apa ini...?
Aku merasa takut sekali.
Tepat ketika aku hendak berbalik, seseorang keluar dari apartemen akashi.
Itu adalah momoi.
Kami sama sama terkejut dan shock.
"ada apa momoi-san?" tanya akashi dari dalam.
Aku tidak bisa bergerak.
Pikiranku bercampur, dan logikaku rasanya mati.
"ini tetsu-kun. " kata momoi canggung.
Aku berusaha tersenyum. Berusaha memaksakan sebuah senyuman.
Akashi melihatku, tapi ia diam saja. Momoi pergi dan kami masih terdiam.
Untuk sejenak rasanya, kami adalah orang asing...
"masuklah. "
Aku mengangguk.
Aku duduk disofa dan berusaha mencerna sesuatu.
Apa... Secepat ini akashi mencari penggantiku?
Hatiku sakit memikirkannya.
"ada apa?"
Aku menggeleng.
"sebenarnya, aku... Tidak tahu mengapa aku disini. " aku beranjak. "aku akan pergi. "
Akashi tetap berdiam diri.
Ayolah air mata... Jangan mengecewakan aku.
"tetsuya, bagiku pernikahan sangat penting. Jika aku tidak bisa menikah denganmu aku akan menikahi orang lain. Jangan tanya cintaku karena cintaku hanya untukmu. Aku tidak bisa memutuskanmu maka, putuskanlah aku. "
Air mataku lolos.
Ini benar-benar akan berakhir?
Akashi akan bersama orang lain... Dan itu bukan aku.
Rasanya sakiiitt...
"ku pikir.... Aku mungkin akan menikahi orang lain, rumah kita ku berikan untukmu. Disana... Terlalu banyak kenangan kita. "
Tidak mau!
Tidak!..
Tidakkkk!!!
Aku memeluk akashi. Membiarkan ia melihat tangis dan sakit yang kurasakan.
Aku sudah tidak sanggup menahannya...
"jangan menikah... Dengan momoi. "
Akashi mengelus rambutku.
"aku sangat butuh untuk menikah tetsuya... "
Aku memukul dadanya dengan keras.
"aku!!! Nikahi aku!! Aku yang pacarmu! Dia bukan siapa-siapamu! Kau memang lelaki sialan sei!!! "
Akashi termanggu untuk sesaat sebelum senyumnya mengembang.
"kau memanggilku sei... "
Akashi menangkap tanganku yang hendak memukulnya, menciumi bibirku.
"ayo menikah."
Aku mengangguk.
Entah apa yang kami pikirkan. Kami langsung kekuil dan meminta atau memaksa pendeta untuk menikahi kami.
Aku tidak bisa kehilangan akashi, jadi aku menikahinya.
Syukurlah ia tidak jadi bersama momoi, karena mungkin setelah ini aku akan membunuhnya.
:)