Aku benar-benar menyesal telah berbalik.Disana kouki berdiri dan menatap kami dengan pandangan yang tak akan bisa ku lupakan.
Pandangan yang sangat menyakitkan.
Astaga...
Bunuh saja aku...
"akashi... Setahun panjang ini... Bagimu apa...?" suara kouki terdengar lemah dan sangat menyakitkan bagiku.
Akashi menghela nafas.
"furihata... Aku sudah memberitahu semuanya'bukan? " akashi menarikku untuk mendekat padanya.
Aku hanya dapat menggigit bibir melihat kouki menatap tajam padaku.
"kenapa kau tidak mengatakan padaku sejak awal bahwa kuroko la yang kau sukai?? ".
"aku telah mengatakan padamu, bahwa aku menyukai teman SMP ku."
"kau! akashi...tidak bisakah kau melupakannya saja. "
Aku tidak akan pernah menyangka kouki akan mengatakan itu. Jujur, kata-katanya lumayan menusukku.
"apa yang kau sukai darinya?? Eksistensi keberadaannya sangat menyedihkan, dan orang sepertimu... "
"cukup! " suara akashi meninggi.
Dan aku dapat melihat, salah satu mata rubynya menjelma menjadi emas.
Kouki tersentak sedangkan aku masih menutup rapat-rapat mulutku. Akulah penyebab masalah ini. Dan aku cukup sadar diri bahwa akulah biang masalahnya.
"Tidak seorang pun boleh mengatakan hal buruk pada tetsuya."
Kouki tertawa, tapi tawanya terdengar begitu menyedihkan...
Ia memaksakan dirinya begitu banyak.
"aku akan slalu ada untuk menghancurkan hubungan kalian, sama seperti yang kau lakukan kuroko. "
Aku menunduk menyembunyikan ekspresi takutku. Benar...
Aku tahu... Dan aku telah menyiapkan hati untuk itu.
....