Awal-awal pacaran adalah hal yang paling memalukan.
Benar kan?
Rasanya setiap perbuatanmu harus sempurna didepannya karena jika itu salah sedikit saja maka akan terasa sangat memalukan.
I feel that.
Setiap bersama akashi aku slalu berupaya untuk tampil sesempurna mungkin! Tapi aku slalu gagal.
Dan setiap kesalahan yang aku lakukan,
Akashi slalu tersenyum lembut untukku...
Ia slalu memaklumiku...
Dan kemudian aku sadar.
Dia menerima ku apa adanya.
...
Aku duduk sendirian, menunggu seseorang kau pasti tahu siapa. Ini hal yang sangat tidak mungkin, akashi telat 5 menit. Ya...sebenarnya itu wajar karna jarak kyoto-tokyo tidak dapat ditempuh hanya dengan hitungan menit. Hanya saja...baru kali ini ia seperti ini.
Ini kencan ketiga kami...dan aku mulai berpikir mungkin dia membatalkannya secara sepihak karna...ia bosan padaku?
Apa ia benar-benar meninggalkanku?
Ah...tapi tidakkah dia menberitahu jika ia tidak jadi datang?
Hatiku mulai dilanda kegelisahan...bagaimana ini? Bagaimana jika akashi memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan ini?
"tetsuya?" panggil akashi padaku, ia terlihat habis berlari. Dan untuk pertama kalinya ia terlihat agak kacau.
Aku beranjak dan menghampiri akashi. Astaga...apa yang terjadi?
"....agak memalukan tapi...tadi terjadi kecelakaan. Tidak ada korban jiwa hanya saja mobilku rusak parah. Ponselku juga hancur berkeping-keping. Aku berlari kesini karna tak ingin kau menunggu lama."
Aku melongo.
Apa?!!
"akashi-kun! Kau harus ke rumah sakit terlebih dulu!" seruku panik, setelah kuperhatikan goresan-goresan tak menyenangkan melukai lengan dan lehernya.
"tidak!" ucapnya tegas. "ini kencan kita."
Mengapa akashi...melakukan ini?
Aku sama sekali tidak pantas dijadikan alasan baginya untuk mengorbankan diri.
"kenapa kau menangis?" tanya akashi tampak bingung dan khawatir.
"aku mohon...ayo ke rumah sakit..." lirihku berjuang untuk menahan isak tangis.
"kenapa?"
"aku tak layak untuk kau jadikan alasan seperti ini...." aku mendorong akashi menjauh.
Tapi akashi tidak bergerak seinci pun. Ia malah mengenggam tanganku.
"kau cukup jadi alasanku untuk bertingkah seperti orang bodoh seperti ini." akashi menatapku tepat dimata. "aku tidak ingin kau menunggu lama karena ku...aku hanya ingin kita berkencan. Apa sesulit itu?"
Perlahan-lahan aku menggeleng sembari mengusap air mataku seperti orang bodoh.
Aku menatap akashi, ia tersenyum lembut padaku.
"aku juga mencintaimu tetsuya...berhentilah berpikir bahwa aku tidak memiliki perasaan yang sama sepertimu." akashi menarik tanganku, lalu ia menghapus air mataku.
Aku hanya....hanya...aahh...ini membuatku...terharu dan terpesona padanya...
'akashi...sangat romantis...'
....
Update deh, karena hari ini author lagi berulang tahun. :)))